Pilu! Kisah Cinta Perawat Cantik Intan Mulyatin, Minta Dilamar sebelum Dibunuh

Pilu! Kisah Cinta Perawat Cantik Intan Mulyatin, Minta Dilamar sebelum Dibunuh
Intan Mulyatin

Riauaktual.com - AS (31), oknum dosen yang menjadi tersangka pembunuh Intan Mulyatin membeberkan kisah cintanya dengan perawat cantik itu.

AS mengaku pacaran dengan Intan Mulyatin sejak tahun 2016. Selama pacaran, Intan Mulyatin beberapa kali meminta untuk segera dinikahi.

“Saya pacaran sama dia (korban) dari tahun 2016 dan minta kawin beberapa kali,” ucap AS pelaku kepada wartawan di Mapolres Bima Kota.

Magister ilmu hukum yang mengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Bima tersebut mengaku sempat menolak permintaan Intan lantaran belum siap secara finansial.

“Saya bilang belum siap karena belum cukup modal untuk nikah. Bulan 12, tahun 2019 itu dia minta nikah, tapi saya bilang nanti dulu,” kata AS.

AS, dosen pembunuh perawat cantik Intan Mulyatin

Saat itu, kata AS, dia menawarkan kepada Intan bagaimana kalau menikahnya bulan Februari 2020. Namun tidak dijawab oleh Intan.

Meski tak ada jawaban, AS tidak putus asa. Dia kembali menanyakan bagaimana kalau menikah pada bulan Mei 2020. Namun lagi-lagi tak ada jawaban.

Intan Mulyatin

AS justru mendapat informasi bahwa Intan akan menikah dengan pria lain dua bulan lagi.

Tak ingin didahului orang lain, AS kemudian meminta pamannya untuk melamar Intan.

“Paman saya pergi ke keluarganya, tapi ditolak karena alasan masih sepupu dua kali,” imbuh AS.

AS tak putus asa. Ia kemudian mendatangi orang tua Intan. Ia bersujud di depan orang tua Intan agar lamarannya diterima. Namun usaha AS sia-sia saja. Orang tua Intan tetap menolaknya.

“Saya menangis dan memohon kepada orang tuanya bahwa saya benar-benar mencintainya (Intan). Tapi tetap ditolak,” ucap AS, sedih, sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

AS mengaku sakit hati dan tidak bisa menerima ucapan orang tua korban yang menolak lamarannya.

“Kalimat dari orang tua si korban ini agak sulit saya terima,” ucap AS saat diintrogasi polisi, seperti yang terekam dalam video yang beredar di media sosial.

AS mengutip ucapan orang tua Intan Mulyatin yang membuatnya kecewa dan sakit hati.

“Walaupun malaikat datang (melamar) saya akan tetap tolak,” kata AS menirukan pernyataan orang tua Intan.

AS mengaku sulit menerima bahasa seperti itu dari orang tua Intan karena dia membiayai kuliah Intan Makassar, Sulawesi Selatan.

“Apa salah saya? Sementara dia meminta saya membiayai kuliah korban di Makassar,” tandas AS.

Terkait aksinya membunuh Intan di Jalan Dana Traha Gunung Raja, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, AS mengaku awalnya hanya menakut-nakuti dan tidak berniat untuk membunuh.

“Niat awalnya dari pengakuan pelaku hanya untuk menakut-nakuti saja. Tapi akhirnya dibunuh,” ucap Kapolres Bima kota, AKBP Haryo Tejo Wicaksono.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

 

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

index