LANGGAM (RA) - Saat ini, kondisi jembatan kayu akses jalan Desa Tambak menuju desa Sotol (Bakung,red) Kecamatan Langgam sungguh mengkhawatirkan. Pasalnya, jembatan sepanjang lebih kurang 67 meter tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat, sementara kendaraan roda dua dimnta berhati-hati. Jembatan yang melintang diatas sungai segati sedalam 5-8 meter yang diprediksi bakal ambruk.
"Dua bulan terakhir, jembatan yang tebuat dari kayu telah rusak rusak parah, sebagian besar broti besar sebagai penyanggah jembatan telah mulai lapuk serta di sisi lain telah ditumbuhi jamur, sementara lantai jembatan tersusun dari papan yang satu-persatu mulai hilang akibat paku yang tertancap satu persatu mulai tercabut,"jelas Bahar yang juga tokoh adat desa Bakung.
Dilanjutkan Bahar, pernah kendaraan roda empat memaksakan lewat jembatan ini, namun itu tadi, mobil yang disupiri Laman (35) nyungsep kebibir sunai sengati.
"Mobil ada yang nyungsep ketepian sungai segati, sementara supir tidak mengelami luka-luka, sementara mobil minibusnya terpaksa dirawat inap di bengkel di salah satu bengkel Pangkalan Kerinci.Pasca kecelakaan tersebut, warga tidak berani lagi melewati jembatan,"tuturnya.
Menurut Bahar lagi, akses jembatan itu menjadi akses satu-satunya untuk menghungkan ke kota kecamatan.
"Ini akses dari jembatan yang vital khususnya bagi masyarakat Desa Tambak dan Bakung, sebab hanya ini jalan dekat untuk menghubungkan desa paling barat ini dari ibu kota Kabupaten saat ini untuk keluar menuju kecamatan masyarakat harus melalui jalan darat yang jarak tempuhnya mencapai dua sampai tiga jam," jelasnya.
Sementara Zainal Kaur Desa Tambak, mengatakan tidak bermaksud mencari kambing hitam hancur jembatan ini, yang jelas dari kontruksinya menggambarkan jembatan ini segaja diset untuk tahan hanya beberapa tahun. Dari jenis kayu, papan yang dipakai berasal dari jenis kayu yang tidak tahan (jenis kayu mudah),"jelas Zainal Kaur Desa Tambak.
Laporan : JYP