RIAU (RA)- Kedatangan lima petinggi negara, Menko polkuham Tedjo Edy Purdjianto, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Jaksa Agung Prasetyo, dan Kapolri Badrodin Haiti disambut demo puluhan massa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR), Senin
(8/6/2015) di depan gedung Daerah provinsi Riau.

Rombongan pejabat tinggi negara ini tiba di lanud Roemin Nurjadin pukul 13.30 Wib, kemudian melanjutkan perjalanan ke gedung daerah provinsi Riau Jalan Diponegoro. Setiba digedung daerah pukul 14.20 Wib, lima pejabat tinggi ini disambut teriakan "Jokowi-JK boneka Amerika" oleh pendemo.

Dalam aksinya, pendemo menuntut agar diterbitkannya Perda yang mengatur tata kelola lahan yang berpihak kepada rakyat Riau. Selain itu, massa juga menuntut agar monopili dan perampasan tanah rakyat di Riau dihentikan.

"Saat ini monopoli dan perampasan tanah terus masif terjadi, perampasan tanah ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta dan pihak negara sendiri untuk kepentingan kapitalis monopoli asing, tuan tanah dan borjuasi komprador," kata Koordinator Lapangan FPR, Aditia saat demo berlangsung.

Massa juga menuntut pemerintah menghentikan kriminalisasi terhadap petani. Massa menuding, kebakaran hutan yang menimbulkan asap setiap tahun dilakukan perusahaan besar yang ada di Riau. Namun, yang menjadi korban para petani kecil.

Menurut pendemo, banyak petani yang dipenjara, padahal para petani hanya membakar lahan jagung milik mereka yang luasnya tidak seberapa. Untuk itu massa juga menuntut pemerintah mencabut izin perusahaan yang membakar hutan di Riau.(ktc)