RIAU (RA)- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Riau menjadi salah satu partai yang menjadi incaran untuk berkoalisi oleh partai lain pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Desember 2015 mendatang.

Hal ini tentunya menjadi penilaian bahwa partai ini menjadi partai yang paling siap menghadapi Pilkada nantinya. Terlebih PDI-P juga sudah melakukan kons,olidasi partai mulai dari Pusat sampai Kabupaten.

"Kalau menurut saya, tidak berlebihanlah jika kita menyampaikan bahwa Partai yang paling siap mengikuti Pilkada ini memang PDI-P. Kenapa saya katakan demikian, karena konsolidasi partai sudah dilakukan seluruhnya mulai dari tingkat atas sampai kebawah," ujar Ketua DPD PDI-P Riau, Kordias Pasaribu.

Lanjutnya, mengingat sejumlah internal partai lainnya masih ada yang bergejolak, jadi dengan konsolidasi partai sudah dilakukan maka pihaknya siap untuk Pilkada serentak ini. "Kalau kita lihat teman-teman di partai lain masih sibuk bergejolak dengan persoalan internal mereka. Ada yang di pusat, Provinsi dan lainya," sebutnya.

Dengan demikian menurut anggota DPRD Riau ini hal tersebut merupakan keberuntungan bagi partai dengan julukan banteng moncong putih ini. "Jelas hal ini juga menjadi keberuntungan kami. Salah satu kelebihan kami untuk memanfaatkan ini. Jadi wajar banyak calon yang ingin manju mendaftar dan pertama melirik PDI-Perjuangan. Disamping PDI-P merupakan partai yang siap dan memang terbuka," sebutnya.

Sementara itu mengenai karakter calon yang akan diusung nantinya akan banyak pandangan. Terlebih kader juga menjadi prioritas.

"Kalau menurut saya ini kriteria ada dan pasti semua partai juga. Tentu kader sendiri. Kemudian khusus di PDI-P Riau untuk Pilkada serentak di Sembilan Kabupaten/Kota tidak satupun kami bisa mengusung calon sendiri. Saya yakin jika ada partai yang memiliki kursi penuh sesuai persyaratan di KPU saya yakin tidak akan percaya diri juga itu," paparnya.

Dirinya juga menyebutkan, partai tidak bisa berpatokan pada satu sisi saja dalam menentukan calon. Terlebih PDI-P pun tidak bisa mengusung pasangan calon. Mengingat jumlah kursi yang dimiliki tidak mencukupi.

"Ini dua hal yang berbeda tapi kita tidak bisa juga melihat atau berpatokan satu sisi. Kita memang melihat figur tapi kita juga tidak menutup kemungkinan melihat pigur ini didukung partai lain dan mampu mencukupi kursi. Yang kedua kita akan melihat pigur yang bisa membawa dan pemersatu yang mengedepanankan pancasila dan nilai perjuanganya tri sakti dan harus bisa seperti itu yang kita dukung," jelasnya lagi.

Sedangkan penjaringan calon di beberapa Kabupaten kota menurut Kordias sudah dilakukan. "Selain itu akan melakukan proses mulai dari penjaringan DPC, DPD juga untuk nama, kemudian fit and frover tes kemudian DPP juga nanti ada kembagai juga yang kerja sama dengan PDI-P," sambungnya.

Dari sembilan kabupaten kata hanya dua Kabupaten kota yang belum melaporkan perkembangan hasil penjaringan calon. "Jadi sejauh ini dari sembilan Kabupaten/Kota yang belum lapor kekita dua yakni Dumai dan Inhu selainya sudah ada laporan dari hasil penjaringan. Baik, orang yang mengembalikan formulir dan partai yang berkemungkinan. Tapi memang kita juga belum melihat partai lain betul menentukan calonya," ujarnya.

Lebih jauh disampaikanya, dalam menghadapi Pilkada serentak memang tidak semudah seperti biasanya. Mengingat akan banyak terjalin komunikasi politik antara partai satu dengan partai lainya.

"Politik ini tidak boleh kaku harus jalan komunikasi politik kepada paetai lain. terlebih pertama kali. Jadi nanti ini disatu daerah nanti kita ada koalisi dengan partai A dan daerah lain ada juga koakisi dengan partai lain lagi yang berbeda. Itu tadi karena untuk pemetaanya akan lebih sulit dari biasanya. Coba saja kita bayangkan tim kampanyenya disini berbicara bersama baju merah tetapi hari yang sama harus kampanye di daerah lain harus pula dengan baju kuning. Inikan fenomena yang baru terjadi. Ini salah satu tantangan untuk partai bagaimana kita ini berkomunikasi baik dengan partai lain untuk mendukung calon tertentu," tutupnya. (KRC)