Meteran Diduga Tidak Normal Tarif PLTD Cekik Warga Sepotong

Meteran Diduga Tidak Normal Tarif PLTD Cekik Warga Sepotong
ilustrasi

SIAK (RA)- Warga Desa Sepotong Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis mulai mengeluh, pasalnya biaya bulanan yang ditetapkan terlalu mahal dan mencekik warga, bahkan yang lebih parah lagi meteran yang dipasang diduga tidak normal serta tidak adanya penerangan lampu jalan dipasang oleh pihak PLTD, sehingga desa tersebut tetap gelap gulita pada malam hari.

"Memang benar warga yang menjadi pelanggan saat ini banyak mengeluh terhadap pembayaran listrik yang membengkak setiap bulannya, padahal hanya memakai beberap buah lampu saja dipakai," kata Tono, Rabu(29/4) warga desa Sepotong kepada wartawan.

Untuk tarif yang diletakkan pemilik PLTD saat ini tidak masuk akal, untuk biaya beban dikenakan Rp 120 ribu dan setiap kwhnya dikenakan Rp 6000, bahkan yang lebih parah meteran yang dipasang berjalan kencang, padahal hanya memakai dua buah lampu saja.

"Saya setiap bulannya kena Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu padahal hanya memakai buah lampu saja dan lampu hanya hidup dari pukul 18.30 hingga pukul 7.00 wib pagi" katanya.

Karena mahalnya tarif tersebut warga terpaksa mematikan lampu ketika hendak tidur karena mahalnya yang ditetapkan, bahkan lampu jalanpun tidak ada sehingga desa sepotong tetap gelap gulita saat malam.

"Karena kami butuh terpaksa juga memakainya, kalau mau lampu jalan pemilik membebankan kepada pemilik rumah, makanya tidak ada lampu jalan," jelasnya lagi.

Sementara itu Kades Sepotong Isman ketika dihubungi terkait keluhan warga mengatakan bahwa ia sebagai kades tidak bisa berbuat banyak karena persoalan ini sudah berjalan selama 1 tahun lebih, karena butuh terpaksa memakainya.

"Saya saja setiap bulan membayar Rp 1 juta lebih, karena butuh terpaksa memakainya, tetapi dari informasi beberpa bulan lagi akan masuk jaringan dari PLN," jelasnya lagi.

Sementar itu pemilik PLTD Afni ketika dihubungi melalui telpon seluler tidak menjawab, bahkan sms yang dikirim tidak ada balasan.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index