Ini Penyebab Rengat Masih Krisis Listrik

Ini Penyebab Rengat Masih Krisis Listrik
ils

INHU (RA)- PT WIC sebagai pemenang lelang pengadaan daya listrik di Kabupaten Indragiri Hulu, tepatnya di Kota Lama berupa mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) kapasitas 5 MW, hingga saat  ini belum juga memenuhi kewajibannya, sehingga defisit listrik di Inhu masih belum bisa teratasi.

Menurut asisten manager jaringan PLN area Rengat, Monang Sitorus defisit listrik di Inhu saat ini dalam beban puncak mencapai 10 MW, sehingga pemadaman bergilir masih terus dilakukan.

"PLN terus berupaya untuk menutupi defisit, namun mesin sewa 5 MW yang harusnya sudah beroperasi sampai saat ini masih tertahan juga di pelabuhan Batam," ungkap Monang.

Dikatakannya, pembangkit tersebut sesuai pemenang lelang adalah PT WIC, termasuk di Tembilahan dan Pulau Kijang. Untuk Tembilahan, mesin memang sudah sampai, namun hingga saat ini mesin yang berkapasitas 4 MW tersebut belum juga terpasang, sehingga hanya terpajang sudah satu bulan lamanya.

Untuk Indragiri Hulu sendiri, mesin tersebut memang sangat dibutuhkan mengingat defisit daya yang terjadi, namun apa yang terjadi saat ini memang diluar perkiraan, karena seharusnya mesin tersebut sesuai kontrak yang ada dengan PLN wilayah Riau, sudah harus beroperasi.

Diterangkan Monang, beberapa hari lalu sempat terjadi pemadaman mendadak. Pemadaman tersebut terjadi akibat adanya gangguan pada jaringan yang akhirnya mengakibatkan syistem pada PLTMG Black Out dan harus dilakukan perbaikan yang memakan waktu cukup lama hingga pagi hari.

Dijelaskannya, penyebab gangguan jaringan tersebut yang utama adalah pohon sawit yang ada di jalan Rengat-Pematang Reba yang kejadiannya berulang hingga dua kali yang pada akhirnya harus dilakukan pengalihan jaringan ke Pekanheran hingga ke kuantan babu menuju Rengat dengan mengisolirkan daerah gangguan tersebut.

Sementara itu, Deputy Manager Pembangkit PLN wilayah Riau, Sikkat Sinaga membenarkan bahwa pihak PT WIC belum bisa mendatangkan mesinnya, karena memang mesin tersebut masih tertahan di pelabuhan barang Batam dan sampai saat ini belum bisa keluar.

"Mereka memang sudah tidak sesuai dengan kontrak target operasinya dan perusahaan tersebut sudah di denda maksimal oleh pihak PLN, karena tidak bisa memenuhi target tersebut, tegas Sikkat.

Sikkat berharap, agar pemenuhan kebutuhan daya di Indragiri Hulu dapat segera terpenuhi, sehingga pemadaman bergilir tidak lagi terjadi.

Monang menghimbau kepada seluruh pelanggan PLN dapat hendaknya bersama-sama mendukung untuk dapat menghemat pemakaian listrik, seperti ikut mematikan satu atau dua lampu pada malam hari, selain itu juga bagi masyarakat yang akan menanam pohoon agar tidak menanamnya dibawah jaringan PLN dan juga dukungan lainnya, sehingga daya pada beban puncak dapat dikurangi.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index