Sekolah Pelaksana UN CBT Diminta Gelar Try Out

Sekolah Pelaksana UN CBT Diminta Gelar Try Out
ils

RIAU (RA)- Untuk bisa optimal dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN), sekolah yang tahun ini untuk pelaksanaan UN nya menggunakan sistem Computer Based Test (CBT), diminta melaksanakan tray out dengan berbagai kondisi.

"UN melalui CBT itu lebih susah dari pada UN melalui Paper Based Test (PBT). Bukan dari segi soalnya, tapi tingkat ke fokusan pada UN CBT ini harus lebih, karena selain memikirkan jawaban soal, juga diburu dengan waktu yang tertera di monitor komputer," sebut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno.

Karena itulah, Dwi meminta kepada pihak sekolah agar bisa melakukan try out dengan bebagai kondisi, seperti dalam keadaan bising dengan suara orang-orang yang ngobrol diluar ruangan ujian, HP pengawas berbunyi saat try out berlangsung, listrik mati, dan dalam kondisi tidak ada gangguan.

"Kami minta try out itu minimal empat kali dilakukan pihak sekolah, dengan berbagai kondisi seperti yang saya utarakan diatas, bandingkan nilai yang diraih peserta, ada atau tidak bedanya, kalau ada seperti apa, dan ini yang harus dimatangkan, agar saat UN sesungguhnya, peserta sudah siap," pungkasnya.

Terkait pelaksanaan UN secara keseluruhan, Dwi berpesan kepada peserta dan orang tua untuk dapat mempersiapkan sebaik-baiknya, dan jangan percaya dengan akan adanya kunci jawaban.

"Orang tua diminta mengawasi anaknya untuk lebih giat lagi belajar, anak-anak jangan pernah lelah untuk belajar, para guru agar juga memberi kemudahan bagi peserta jika menemui kendala dalam mempersiapkan diri menghadapi UN ini," imbaunya.

Dwi juga menambahkan, khusus untuk isu adanya kebocoran soal, ataupun peserta dan orang tua mendapatkan kunci jawaban, Dwi menegaskan agar hal itu tidak dipercaya, karena itu tidak mungkin ada.

"Jadi, pengawasan terhadap soal UN itu sangat ketat, baik UN PBT ataupun CBT, karena itu saya menghimbau kepada peserta agar lebih mempercayai kemampuan diri sendiri, ketimbang mempercayai hal-hal yang tidak jelas darimana asal usulnya," ujar Dwi kembali mengingatkan.

 

Laporan : romg
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index