Kata Suparman, Indra Jangan Ngancam-ngancam

Kata Suparman, Indra Jangan Ngancam-ngancam
Ketua DPD II Golkar Riau, Suparman

RIAU (RA)- Ancaman yang dilontarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Riau versi Agung Laksono, Indra Mukhlis Adnan mengenai akan dilakukanya Pergantian Antar Waktu (PAW) bagi ketua DPD II Golkar Riau yang membangkang dan tidak mematuhi keputusan Mahkamah Partai dan Menkum HAM, ternyata ditanggapi Ketua DPD II Golkar Riau, Suparman.

Suparman menilai tidak seharusnya ancaman seperti itu dilontarkan. Karena menurutnya ancaman tersebut bisa menyebabkan Partai Golkar jadi kerdil. "Kalau diancam seperti ini makin merinding bulu roma saya. Jadi jangan ngancam-ngancam kader Golkar. Nanti kasihan Golkarnya semakin kerdil," ujar pria yang menjabat sebagai Ketua DPRD Riau ini.

Lebih jauh dikatakanya, jika ancaman tersebut terus dilakukan, khawatir partai berlambang pohon beringin tersebut akan sulit berkembang. "Kalau orang seperti saya takut diancam-ancam. Sehingga nanti urung niat saya membesarkan partai ini," ujarnya.

Soal perbedaan kubu-kubu Partai Golkar, dia mengatakan hal itu diserahkan terlebih dahulu kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk mencari solusi ke depan. Dia yakin masalah seperti itu bukanlah hambatan karena Golkar bukanlah partai baru.
 
"Kita lihat siapa yang diakui sah setelah dua kubu ini menyelesaikan permasalahan. Maka kami akan mengarah kepada satu titik satu tingkat di atas kami. Kalau sudah mengarahkan, kita akan mengarah ke sana, tidak ada masalah itu," ulasnya.

Sebagai Ketua DPD II Golkar Rokan Hulu, dia menyatakan pihaknya saat ini masih di bawah koordinasi DPD I yang diketuai Pelaksana Tugas, Arsyadjuliandi Rachman. Oleh karena itu, pihaknya masih menunggu sikap dari DPD I itu.

Seperti diketahui sebelumnya, Selasa (10/3/2015) pasca diterimanya kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol di bawah pimpinan Ketua Umum Agung Laksono oleh Kementerian Hukum dan HAM, mantan Ketua DPD Golkar Riau, Indra Muchlis Adnan langsung menggelar konfrensi pers di Hotel Pangeran di hari yang sama.

Menurut Indra, setelah diterimanya hasil Munas Ancol di bawah pimpinan Ketua Umum Agung Laksono oleh Kementerian Hukum tersebut, dirinya langsung mendapatkan mandat dari DPP Golkar versi Agung Laksono, untuk menakhodai Partai Golkar di Riau.

Kepada para anggota DPRD baik yang ada di daerah kabupaten/kota, atau pun DPRD Riau, jika tidak mengakui kepengurusan partai di bawah kepemimpinan Agung Laksono, maka anggota dewan dari partai Golkar akan di-PAW-kan. Dikatakannya, pihaknya hanya memberikan tenggat waktu hingga akhir Maret 2015 ini.

"Anggota DPRD yang sekarang kita akui. Kita tak akan melakukan PAW pada anggota dewan yang loyal. Tapi itu harus disampaikan secara tertulis kepada kami. Kalau tak mengakui partai Golkar, berarti dia (anggota dewan) mem-PAW-kan dirinya sendiri. Deadlinenya hingga April 2015. Sebelum April sudah harus selesai, karena kita juga punya agenda. Bagi anggota dewan atau pengurus yang tidak mengakui, akan kita ganti," tegasnya.

Bahkan menurutnya, sudah ada tiga DPD II yang menyatakan menghormati dan mendukung hasil keputusan Mahkamah Partai yakni Kuansing, Inhu, dan Inhil.

 

Laporan : romg

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index