Aneh RS Syafira Pungut Biaya Operasi Pasien BPJS Capai Rp13 juta

Aneh RS Syafira Pungut Biaya Operasi Pasien BPJS Capai Rp13 juta
ils

PEKANBARU (RA)- Kembali persoalan buruknya pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Kota Pekanbaru kembali terjadi, kali ini terjadi di RS Syafira. Meski pasien memiliki kartu BPJS, untuk biaya Emergency Unit Gawat Darurat (UGD) orang tua pasien harus merogoh kocek hingga Rp13 juta untuk biaya operasi usus buntu anaknya, semestinya pasien tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk biaya operasi tersebut.

Sementara Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Aidil Amri, yang mengetahui perihal tersebut mengaku dirinya geram terhadap pelayanan yang ada di RS Syafira. Pasalnya pasien memiliki kartu BPJS tetap saja mendapatkan perlakuan umum di RS Syafira disaat adanya pasien Emergency UGD.

"Semestinya pasien tidak membayar uang sebanyak itu. Kita mempertanyakan kenapa hal ini bisa terjadi padahal jelas semestinya pasien ditanggung oleh BPJS," ucap Aidil ketika berbincang bersama wartawan, Kamis (4/12)

Kaduan ini didapatnya setelah dua bulan lamanya pasien melakukan operasi. Hingga saat ini klaim terhadap uang yang dikeluarkan belum juga dikembalikan oleh RS Syafira, karena saat operasi dilakukan RS Syafira minta rujukan tingkat pertama pasien berobat, jika masuk kategori BPJS maka uang dikembalikan lagi ke pasien.

"Saat itu operasi dilakukan pada tanggal 20 Agustus  hingga 22 Agustus di RS Syafira terhadap pasien bernama Widia Husna (13) pasien Emergency UGD. Saat datang Dokter langsung menyarankan pasien untuk operasi dan menyarankan untuk menggunakan BPJS. Meski ada kartu BPJS orang tua Widia harus membayar Rp12. 980 ribu untuk biaya operasi  anaknya dengan alasan mengurus ke BPJS dulu agar bisa diganti," jelas Aidil Amri

Sudah dua bulan lamanya, penggatian uang yang dikeluarkan saat operasi belum juga keluar dari RS Syafira. Dengan bagitu di pertanyakan kenapa belum keluar hingga saat ini padahal sudah diberitahukan ke BPJSnya.

"Saya mempertanyakan kok pelayanan BPJS begini. Mana katanya gratis itu. Masak ada BPJS saya juga bayar. Katanya diganti kok belum juga ada realisasinya," sebut Aidil

Menyikapi  hal ini, Aidil Amri mempertanyakan kepada pihak BPJS ada apa sebenarnya. "Pelayanan BPJS ini yang kita ketahui gratis kok bisa bayar. Ini menandakan buruknya kinerja dan pelayanan yang ada di BPJS," ungkap Aidil Amri.

Guna mengetahui persoalan sebenarnya dan lamanya waktu penggantian uang pasien ini, Aidil amat menyayangkan.

"Bagaimana mekanismenya dan mengetahui alasannya, kita akan panggil pihak RS Syafira, pasien dan pihak BPJS guna membenahi pelayanan BPJS yang menjadi sasaran kita mengingat banyaknya keluhan masyarakat saat ini," ujar Aidil.

 

Laporan : nur
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index