PWI Riau Minta wartawan Cerdas

PWI Riau Minta wartawan Cerdas
Pwi Riau

RIAU (RA)- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau, meminta semua  wartawan di wilayahnya terkhusus yang menjadi anggota organisasi PWI, harus cerdas, agar mampu menyajikan berita yang layak di beritakan.

"Kita sepakat wartawan tidak boleh bodoh harus cerdas dan sadar akan undang-undang karena persaingan menjadi wartawan tantangan sangat besar," ujar Ketua PWI Riau, Deni Kurnia, saat pembukaan pelatihan jurnalistik atas kerjasama PWI Riau dengan PT.Chevron dan SKKmigas di Pekanbaru, Selasa (28/10).

Menurut dia, dari  tahun 2013 lalu PWI Riau sudah di minta oleh pusat membuat sebuah buku yang menjadi referensi wartawan di wilayahnya. Untuk mewujudkan hal tersebut terang dia,  pihaknya akan membuat buku yang berjudul "wartawan di Riau tidak boleh bodoh", selain juga  akan membuka sekolah jurnalistik Indonesia di Riau bekerjasama dengan dinas pendidikan.

"Tugas wartawan adalah belajar, nomor satu bejalar, dan terus belajar hingga nomor  sembilan juga harus belajar, yang kesepuluh baru melaporkan apa yang dia dapat," terang Deni.

Kembali dikatakan Deni, untuk belajar wartawan bisa menggali info dari mana saja, termasuk ikut berbagai pelatihan. Seperti yang di gelar PWI Riau dengan menggandeng mitra dan perusahaan, Chevron dan SKKMigas.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKKMigas) Sumut dan NAD (Sumbagut), Hanif Rusjdi, didampingi Sainur Arif General Manager PGPA  Sumatra, mengatakan, media harus independen dalam menulis. Dia juga setuju dengan program PWI Riau bahwa media harus terus belajar.

"Kepada organisasi PWI kita minta agar terus memberikan masukan kepada Chevron terkait program yang mendukung kecerdasan wartawan," kata dia.

Tiva Permata, Manager Komunikasi PT. Chevron Pasipik Indonesia, mengatakan, CPI dan SKKMigas terus mendukung proses belajar yang harus di terapkan oleh wartawan.

"Kami senang pemilihan tema pelatihan tahun ini mengenai independensi media, bagi kami ini sesuatu yang penting sehingga tidak ada tarik ulur oleh berbagai pihak dengan berbagai  kepentingan dalam penulisan," kata dia.

Dia berharap, agar terciptanya media yang cerdas, yang bisa menjaga independensinya.


 

Laporan : ver

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index