Wacana Pemko Bangun SMP Madani dan SMKN Teknologi Lukai Hati Sekolah Swasta

Wacana Pemko Bangun SMP Madani dan SMKN Teknologi Lukai Hati Sekolah Swasta
Ketua MKKS/K3S SMK swasta Pekanbaru Drs Shofrudin

PEKANBARU (RA)- Wacana Pemerintah Kota Pekanbaru membangun SMP Madani dan SMKN Teknologi, yang dilakukan secara multiyears, ternyata melukai hati sekolah swasta yang ada di Kota Pekanbaru. Sekolah swasta merasa dengan keberadaan SMP dan SMK yang dibangun pemerintah itu nantinya akan mematikan sekolah mereka.

"Seharusnya Pemko, dalam hal ini Dinas Pendidikan begitu juga DPRD Kota Pekanbaru, mempertimbangkan apakah semuanya sudah melalui uji dan study kelayakan dan kepantasan berdirinya SMKN Teknologi tersebut," kata Ketua MKKS/K3S SMK swasta Pekanbaru Drs Shofrudin, melalui rilisnya.

Selaku ketua MKKS/K3S SMK Swasta, kata Shofrudin, dirinya sangat sedih munculnya wacana akan berdirinya SMKN Teknologi tersebut. "Karena rupanya apa yang terjadi pada masa PPDB tahun kemarin dengan jeritan masyarakat SMK dan SMA Swasta yang ada di kota Pekanbaru tidak didengar oleh Disdik, Pemko, dan DPRD Kota Pekanbaru," paparnya.

Selaku ketua MKKS/K3S SMK Swasta Kota Pekanbaru, Shofrudin mengingatkan kepada semua pihak, bahwa pemerintah berkewajiban melindungi dan membina sekolah yang ada termasuk sekolah swasta. Pemerintah diminta jangan hanya berpatok pada animo masyarakat yang ingin bersekolah di sekolah negeri saja, tetapi juga diminta memikirkan bagaimana dengan suara masyarakat yang menaungi sekolah swasta, yang sudah mengeluarkan modal tidak sedikit.

"Dan yang tak kalah pentingnya, harus kita sadari bersama adalah segala sesuatu yang dilakukan hanya berdasarkan proyek hasilnya tidak maksimal. Masyarakat yang menaungi dan memiliki sekolah swasta juga harus diperhatikan, tidakkah pemerintah mengetahui juga adanya sekolah yang pada PPDB tahun kemarin tidak ada siswa barunya? Dan kejadian itu adalah bagian imbas dari adanya kebijakan SMK/SMA Negeri menambah kuota yang tidak transparan oleh Disdik Kota Pekanbaru," seru Shofrudin.

Secara logika, lanjut Shofruddin, PPDB tahun lalu dengan tidak transparannya kuota sekolah negeri, dan tidak dijalankan dengan benar Perwako PPDB oleh semua pihak, serta adanya berdiri SMAN 15, Shofruddin menyebut sudah banyak berdampak kepada sekolah swasta.

"Dampak malapetaka apa lagi yang akan terjadi jika pemerintah kota akan dirikan SMKN Teknologi. Saya juga berharap pemerintah dan Sekolah Negeri yang ada di Kota Pekanbaru janganlah hanya memikirkan diri sendiri dengan berdalih untuk menjadi sekolah klaster yang siswanya lebih dari 1000 siswa, tanpa memikirkan sekolah swasta, kecuali pemerintah sendiri sanggup untuk mencerdaskan anak bangsa tanpa bergandeng tangan dengan swasta, ya silahkan," kata Shofruddin.

Selaku masyarakat praktisi sekolah swasta di kota Pekanbaru, Shofruddin kembali mengungkapkan rasa sedihnya jika pemerintah dan institusi terkait tidak lagi mau mendengar keluhan rakyatnya, yakni para tenaga pendidik anak bangsa yang berada di bawah naungan sekolah swasta.

"Kami sekolah swasta telah berpartisipasi bertahun-tahun untuk mendidik anak bangsa dan itu sudah sesuai dengan amanah undang-undang kita. Semoga pemerintah dan semua pihak dapat menghargai itu," pungkasnya.

Seperti diketahui, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru memasukkan anggaran pembangunan SMK Teknologi yang dianggarkan dalam tahun jamak (Multi Years), dan telah disetujui DPRD Pekanbaru.

Pembangunan SMK ini nantinya diperuntukkan bagi masyarakat Kota Pekanbaru yang kurang mampu dan berprestasi. Sebab, biaya sekolah di SMK Teknologi tidak akan sama dengan biaya sekolah di SMK lainnya yang ada di Kota Pekanbaru. Hal ini jelas karena pembangunan sekolah mulai dari fisik hingga fasilitas penunjang dianggarkan dari APBD Kota Pekanbaru.

Ada 5 jurusan tentang teknologi. Diantaranya teknik, mesin, alat berat, kelistrikan, dan otomotif di SMK pemerintah tersebut.

Di SMK Teknologi yang akan dibangun di lahan milik Pemko Pekanbaru di kawasan Terminal AKAP Kelurahan Air Hitam Kecamatan Payung Sekaki seluas 6 hektare, akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang.

Seperti bengkel, labor, semua disediakan sebagai sarana penunjang. Hal ini dilakukan guna melahirkan sumber daya manusia dari Kota Pekanbaru yang siap paka di lingkungan kerja, apa lagi di Kota Pekanbaru kedepan akan ada PLTU di Tenayan Raya.

Anggarannya Rp100,3 miliar. Rencananya, SMK ini pada 2016 sudah selesai dan langsung beroperasi dengan 10 lokal, setiap jurusan memiiki dua ruang kelas dengan per kelasnya 36 murid dan total keseluruhannya nanti tahap awal ini murid 360 orang.

Jika memang SMK ini nantinya selesai, maka menjadi ancaman serius bagi SMK swasta di Kota Pekanbaru.
 

Laporan : rls/riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index