Ini Kronologis Penembakan 4 Prajurit TNI di Batam Hasil Tim Investigasi Gabungan

Ini Kronologis Penembakan 4 Prajurit TNI di Batam Hasil Tim Investigasi Gabungan
ils

NASIONAL (RA)- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad M Basya‎ yang didampingi Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, menegaskan, ‎dari penelusuran hasil tim investigasi, diketahui‎ sudah terjadi insiden dan kasus antara sejumlah oknum prajurit TNI dan oknum Brimob Polda Riau yang terjadi di tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM) di Riau.

Setelah ditelusuri, ada dua orang oknum Prajurit TNI dari Batalyon 134 Tuah Sakti yang bertugas mengamankan tempat penimbunan BBM ilegal.

“"Dari hasil investigasi memang ada dua anggota anggota TNI batalion 134 yang bertugas mengamankan lokasi," jelas Fuad ‎di Kantor Kemenko Pulhukam, Jakarta, Selasa (14/10).

Namun demikian, ditegaskan Kapuspen, oknum TNI tersebut tidak mengetahui jika tempat penimbunan BBM itu ilegal. Dengan dasar itu, tim dari Polres dan Brimob kemudian menggerebek tempat tersebut. Saat penggerebekan, ada dua oknum TNI.

Dalam kekisruhan, dijelaskan, Polri mencoba meninggalkan lokasi penggerebekan sekaligus melepas tembakan, namun tidak diarahkan langsung. Sayangnya, dua prajurit TNI yang bertugas mengamankan tempat penimbunan terkena peluru.

Akibat insiden penembakan tersebut, dua orang prajurit TNI lainnya mendatangi markas Brimob. Keduanya bermaksud menanyakan soal penembakan yang terjadi pada temannya. "Karena ada keributan, yang menjaga (pos Brimob) merasa ada tentara yang mau menyerang. Setelah itu anggota Brimob mendengar klonengan (siaga) keluar membawa senjata. Kemudian ada penembakan lagi," ujar Kapuspen.

Menurut penelitian sementara, penembakan tersebut dilakukan mengarah ke atas. Namun anehnya kembali ada dua orang Prajurit TNI yang terkena.‎

Terkait kasus penembakan di Markas Brimob, hingga kini belum diketahui siapa pelakunya. Namun demikian, saat kejadian ada 12 orang Brimob yang membawa senjata. "Tetapi ada 12 orang (Brimob) yang ketika itu membawa senjata," ucap Fuad.

Dari kasus tersebut sebanyak ‎empat anggota TNI mengalami luka tembak. Masing-masing Praka Eka Basri, Pratu Ari Kusdiyanto, Prada Hari Silistiyo, dan Pratu Eka Syahputa. Dua dari empat korban tembak tersebut terbukti ikut mengamankan gudang penimbunan BBM ilegal. (Suara Pembaruan)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index