PEKANBARU (RA)- Kondisi pasar tradisional yang dikelola pemerintah, semakin hari semakin sepi saja karena tidak terkelola dengan baik. Maka dari itu, pemerintah diminta memaksimalkan pengelolaan pasar dengan menggandeng pihak ketiga.

"Kalau hanya menggandalkan APBD sepertinya sulit. Sudah banyak contoh. Makanya gandeng dan serahkan kepada pihak ketiga," ungkap Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Demokrat, Tengku Azwendi Fajri, Rabu (1/10/2014).

Dikatakan Azwendi, banyak sudah bukti-bukti pasar tradisional pemerintah ini tak berkembang. Seperti Pasar Rumbai, Pasar Tangor, Pasar Sukaramai, Pasar Sail, Pasar Palapa serta Pasar Pujasera di Jalan Arifin Ahmad. Pasar tersebut tak terkelola dengan baik bahkan pedagang memilih keluar dari pasar karena kurangnya pengunjung.

Dengan demikian, Azwendi beranggapan dengan kondisi pasar ini maka APBD yang dikucurkan untuk pasar pemerintah terbuang sia-sia. Namun, ketika dikelola dengan baik, maka pasar tersebut akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah bagi Kota Pekanbaru.

"Jika serius mengelolanya, pasar yang dibiayai dengan APBD tersebut akan maju dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Untuk menghidupkan denyut pasar tradisional, tentu pemerintah perlu untuk menggandeng pihak investor," tukasnya.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Pekanbaru juga pernah berwacana membangun pasar tradisional di setiap kecamatan guna menekan angka pedagang kaki lima yang terus berkembang dan memadati ruas jalan di Kota Pekanbaru yang menimbulkan masalah baru.

"Tentu harus ada pengelolaan yang baik. Sehingga pasar tradisional nantinya tepat guna dan tercapai program yang diinginkan pemerintah," pungkasnya

Laporan : riki