Perempuan tak Hanya Pandai Bersolek

Perempuan Parlemen Pekanbaru Sudah Dibentuk

Perempuan Parlemen Pekanbaru Sudah Dibentuk
Perempuan Parlemen Pekanbaru

PEKANBARU (RA)- Paradigma yang berkembang di tengah masyarakat selama ini, bahwa Anggota DPRD perempuan dianggap tak bisa apa-apa, hanya datang ke kantor, duduk, dan bersolek. Menjawab itu, tujuh Anggota DPRD perempuan di Pekanbaru membentuk organisasi Perempuan Parlemen yang memiliki kegiatan terprogram.

 

Ketua Perempuan Parlemen Pekanbaru Ida Yulita Susanti SH MH, usai rapat pembentukan Perempuan Parlemen, Kamis (25/9/2014), mengungkapkan, bahwa dibentuknya organisasi ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 29 tahun 2000. Setelah terbentuk, maka organisasi ini akan menyusun program yang akan dicapai di masa yang akan datang.

 

"Alhamdulillah sudah terbentuk, inilah upaya kita agar paradigma yang berkembang bisa diluruskan. Kita Anggota DPRD bukan hanya pandai datang, duduk, diam, dan bersolek, tapi kita punya program untuk masyarakat," sebut Ida.

 

Program yang akan disusun yakni mengenai perempuan dan anak. Selama ini tak dapat dipungkiri, dari tujuh Anggota DPRD perempuan periode sebelumnya, Perempuan Parlemen kurang bergaung.

 

"Kalau yang tujuh periode ini, saya yakin dan percaya kawan-kawan di sini akan menjalankan program dalam Perempuan Parlemen yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, kawan-kawan ini semua memiliki pengalaman, ada yang Ibu RW, dan juga pengalaman organisasi lainnya," ulas Politisi Partai Golkar ini.

 

Setelah dibentuk, Hj Masni Ernawati (Golkar) yang merupakan Anggota DPRD Kota Pekanbaru perempuan satu-satunya yang duduk lagi, ditunjuk sebagai penasehat didampingi Hj Yurni (PAN). Kemudian Desi Susanti SSos (Demokrat) sebagai sekretaris, Eri Sumarni (Demokrat) sebagai bendahara, Ketua Bidang Pendidikan Perempuan dan Anak Roemriani Dewi (PKS), humas dan hubungan antar lembaga Sri rubianti (Gerindra).

 

"Karena dalam struktur itu ada tujuh bidang dan kebetulan kami ada tujuh, maka semuanya tergabung dalam kepengurusan. Nanti setiap tahun akan ada pergantian ketua biar semua merasakan," ujarnya.

 

Masni Ernawati, di hadapan forum menjelaskan, bahwa keberadaan Perempuan Parlemen Kota Pekanbaru periode 2014-2019 ini, diharapkan bisa aktif memperjuangkan aspirasi masyarakat, bukan layaknya Perempuan Parlemen yang telah lalu kurang aktif.

 

"Kita akan perjuangkan anggaran untuk anak-anak, terutama di posyandu. Kita minta Diskes mengajukan anggaran, seperti untuk peningkatan gizi anak melalui makanan tambhan di posyandu," sebut Masni.

 

Kemudian, Masni bersama Perempuan Parlemen akan membicarakan bersama Ketua DPRD dan Sekretariat DPRD, untuk dibuatkan posko atau ruangan khusus untuk Perempuan Parlemen menampung pengaduan masyarakat dan melakukan rapat.

 

Sehingga nantinya, berbagai masalah perempuan dan anak, selain dibahas di Komisi III yang membidangi hal tersebut, juga akan dibahas oleh Perempuan Parlemen. Selanjutnya, Perempuan Parlemen juga akan membuat halaman website sebagai wadah bagi masyarakat menyaluskan aspirasinya.

 

"Dari 12 kabupaten/kota yang ada saat ini, baru Kota Pekanbaru yang sudah membentuk Perempuan Parlemen," tambah Ida lagi.

 

Laporan : Rik

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index