BBPOM Diminta Lakukan Penyuluhan Pedagang Takjil

BBPOM Diminta Lakukan Penyuluhan Pedagang Takjil
Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Afrizal Usman. FOTO: riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Banyaknya ditemukan makanan pembukaan puasa (takjil) yang dijual di pasar ramadhan mengandung zat berbahaya bagi kesehatan, membuat masyarakat khawatir. Kondisi di lapangan, sebagian pedagang ternyata banyak tak tahu bahwa zat yang dicampurkan dalam makanan itu berbahaya bagi kesehatan.

Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Afrizal Usman, mengatakan bahwa untuk megantisipasi semakin maraknya makanan yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan, maka seharusnya BBPOM melakukan penyuluhan kepada seluruh masyarakat pedagang yang mencari nafkah di pasar ramadhan.

"Makanan bukan puasa memang sesuatu hal yang ada setiap tahun, kita minta balai BBPOM dan Disperindag melakukan razia rutin, sosialisasikan kepada penjual bahwa yang digunakan itu berbahaya untuk kesehatan, lakukan penyuluhan," ungkap Afrizal, Senin (7/7/2014).

Meskipun sekarang sudah memasuki sepekan lebih puasa, maka masih ada waktu BBPOM melakukan penyuluhan dalam bentuk himbauan, sosialisasikan bahwa zat berbahaya tersebut tak boleh dcampurkan ke dalam makanan, sehingga semua pedagang paham dan merubah bahan pewarna atau pun campuran makanan yang akan dijualnya dengan bahan yang layak dikonsumsi.

"Harusnya dilakukan sebelum masuk ramadhan, tapi sekarang sudah ada ditemukan bahan berbahaya itu maka kita minta lakukan lah penyuluhan itu dalam dua hari ini, setelah ada penyuluhan nanti razia lagi kalau dapat lagi melanggar maka tindak tegas seara hukum," pintanya.

Sebab, menurut Afrizal, makanan yang dijual itu bukanlah olahan pabrikan melainkan hasil kreasi usaha rumahan (UMKM). Maka perlu adanya sosialisasi karena banyak pedagang yang ikut-ikutan saja dalam mencampurkan makananya dengan bahan pewarna yang membahayakan kesehatan.

"Kepada masyarakat juga perlu saya himbau, kalau berbelanja di pasar ramadhan, saya juga sering berbelanja di pasar ramadhan, lihat warna makanan itu, kalau dihinggap lalat itu bagus, maka secara kasat mata bisa kok kita lihat, kalau ragu-ragu jangan dibeli dan laporkan keberadaan takjil itu ke aparat untuk dilakukan tinjauan," imbuhnya. (riki)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index