Murid SMKN 2 yang Berhutang Terpaksa Ujian Siang

Murid SMKN 2 yang Berhutang Terpaksa Ujian Siang
Ilustrasi. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Beberapa murid SMKN 2 Pekanbaru mengeluhkan karena tak bisa ujian kenaikan kelas yang dilaksanakan hari ini, Kamis (5/6/2014). Beberapa murid ini tidak memperoleh nomor ujian karena masih tersangkut hutang di sekolahnya yang harus dilunasi.

Salah seorang murid yang meminta namanya tidak disebutkan, saat ditemui di SMKN 2 Pekanbaru pagi tadi, mengatakan bahwa sejak pagi sekali ia sudah ada di sekolah itu untuk siap-siap mengkuti ujian.

Namun pihak sekolah tak mengizinkan murid malang ini ikut ujian bersama teman-temannya sebelum membawa orangtua ke sekolah untuk menyelesaikan hutang biaya-biaya sekolah yang belum dilunasi.

Murid ini kemudian menelepon orangtuanya untuk segera hadir ke sekolah, kalau tidak maka murid tersebut pasti terlambat mengisi lembar jawaban ujian. Setelah orangtua hadir dan membuat perjanjian dengan sekolah, barulah para murid yang berhutang ini diperbolehkan masuk kelas dan diberikan nomor ujian.

"Tapi sudah siang, sudah jam 10 tadi baru saya masuk ke ruangan. Teman-teman yang lain sudah pada selesai ujian. Konsentrasi saya juga sudah terganggu lah," ujarnya.

Memang, dari pantauan RiauAktual.com di SMKN 2 Pekanbaru pagi tadi, ada beberapa murid yang baru saja diberikan nomor ujian oleh sekolah sekitar pukul 10.00 WIB. Tampak juga beberapa orangtua murid mondar-mandir keluar masuk ruang guru.

Saat ditemui, salah seorang walimurid Kelas X SMKN 2 Pekanbaru yang tak mau disebutkan namanya, mengeluhkan prosedur yang dilakukan sekolah pemerintah tersebut.

"Saya juga kaget tadi disuruh ke sekolah pagi-pagi oleh anak saya suruh ke sekolah. Disuruh bayar hutang, uang tak ada tadi dibuat perjanjian akhirnya siang diberikan nomor ujian anak saya," ujarnya.

Di sekolah ini, tak ada yang bisa dikonfirmasi, bahkan beberapa guru yang ditanyakan dimana Kepala SMKN 2 Pekanbaru untuk dimintai konfirmasi atas kondisi di sekolahnya ini, guru tersebut mengatakan Ibu Kepala Sekolah sedang tidak di sekolah.

Wakil Kepala SMKN 2 Maryulis, saat dikonfirmasi mengenai pemandangan yang menyedihkan di sekolahnya itu, membantah jika sekolah melarang siswa ntuk ujian karena alasan tak melunasi hutang.

"Masak gara-gara uang anak tak boleh ikut ujian, kami tak pernah buat kebijakan seperti itu. Kalau memang ada orangtua yang mengadu seperti itu, tolong pertemukan orangtua itu ke kami," katanya dengan nada tegas.

Wartawan menjaga kode etik untuk menjaga identitas narasumber, sebagai bukti bahwa adanya persoalan anak-anak tak boleh ikut ujian karena tidak melunasi hutang, wartawan mempertanyakan kepada Maryulis mengapa beberapa murid tadinya ikut ujian terlambat karena baru mendapatkan nomor ujian.

"Mengenai anak yang tadi baru saja dapat kartu ujian, bisa saja anak tersebut memang terlmbat datangnya," katanya menyangkal.

Kepala seksi Disdik Pekanbaru Sri Familawati, saat dikonfirmasi wartawan mengaku belum mendapatkan laporan apa-apa mengenai SMKN 2 Pekanbaru ini. Padahal, salah seorang wali murid kemarin datang ke Kantor Disdik.

"Kita belum ada dapat laporan dari sekolah ataupun dari orangtua siswa, jadi kami belum bisa bertindak, tapi kita akan tanyakan dulu ke Sekretaris Disdik (Abdul Jamal). Nanti kalau memang sudah dilaporkan barulah kita akan tindak lanjuti," tuturnya.

Abdul Jamal yang langsung ditanyai wartawan mengenai hal ini, malah kembali meminta wartawan untuk menanyakan kepada Kasi Sri Familawati. Setelah ada laporan dari Kasi barulah bisa ditindaklanjuti oleh dinas. Ini tentu terkesan saling lempar tangan.

Jalan juga mengaku tak tahu pasti mengenai adanya larangan murid ikut ujian karena tak bayar uang ujian. Namun Jamal hanya tahu kalau Kepala SMKN 2 Pekanbaru memang sedang tidak ada di sekolah.

"Kepala sekolahnya memang ke Jakarta, suaminya sakit, dan ada surat izinnya di dinas," pungkasnya. (rrm/ade)
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index