Gubri Fokus Alokasikan Anggaran Untuk Masyarakat Miskin

Gubri Fokus Alokasikan Anggaran Untuk Masyarakat Miskin
Gubernur Riau Annas Maamun. FOTO: rrm

PEKANBARU, RiauAktual.com - Gubernur Riau H Annas Maamun, meminta agar pembangunan yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Riau kedepannya harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat miskin, baik di provinsi, kabupaten dan kota yang ada di Riau.

Hal ini disampaikan Gubri, dalam menyampaikan pidato di dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Provinsi Riau di Hotel Labersa Kabupaten Kampar, Selasa (22/4/2014). Menurutnya, yang terpenting dilakukan sebelum melakukan pembangunan, baik infrastruktur ataupun bangunan lainnya, harus dilakukan dialog dengan masyarakat.

"Jumpai tokoh masyarakat untuk minta saran apa saja yang perlu dibangun dan diperlukan masyarakat," ungkap Gubri Annas Maamun dalam pidatonya.

Setelah melalui diskusi dengan masyarakat, kemudian pembangunan yang diperlukan masyarakat ini akan menjadi pertimbangan oleh Pemerintah Provinsi Riau. Jika dinilai sudah harus dilakukan pembangunan tersebut, maka akan dimasukkan dalam APBD Riau.

Pernyataan ini disampaikan Gubri seakan menjawab adanya wacana Pemerintah Kota Pekanbaru ingin membangun jembatan layang (fly over) di persimpangan Jalan Soekarno Hatta/Jalan Tuanku Tambusai, tepatnya persimpangan Mall SKA, bahwa Gubri menilai lebih baik pembangunan fly over dialihkan untuk membangun fasilitas jalan di daerah pinggiran.

"Apa gunanya sibuk membangun gedung mahal tapi tidak bisa dirasakan masyarakat banyak," paparnya.

Gubri juga menyinggung banyaknya proyek mubazir dalam buku lintang APBD Riau yang harus dievaluasi. Kegiatan tersebut seperti pembangunan proyek non fisik seperti penyuluhan. "Program yang sudah lama masih disosialisasikan setiap tahun, ini mubazir," kata Gubri.

Dalam pidato Gubri ini, tampak bahwa mantan Bupati Rokan Hilir dua periode secara rinci membaca buku lintang dan mencoret banyak proyek yang dinilai mubazir. Sehingga, Gubri mengurangi anggaran untuk proyek mubazir dan dialihkan ke pembangnan infrastruktur untuk masyarakat pinggiran.

"Kegiatan yang tak bermanfaat dihilangkan saja, anggara itu nanti bisa digunakan untuk yang lain," sebutnya.

Gubri lebih tertarik untuk membangun infrastruktur yang ada di desa-desa kabupaten di Riau. Demiian juga pendidikan dan kesehatan yang selama ini masih belum maksimal di daerah pinggiran, harus jadi prioritas di masa kepemimpinannya ini. "Kita alihkan untuk orang miskin," serunya.

Tampak hadir dalam acara musrembang ini Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, beberapa bupati dan walikota di Riau, Ketua DPRD Riau Djohar Firdaus, Forkopimda serta para pejabat Pemprov Riau. Juga hadir Sekjen Mendagri Diah Anggraini dan Deputi Perencanaan Pembangunan Bappenas.

Ketua DPRD Provinsi Riau Djohar Firdaus, mengatakan bahwa program pokok Pemprov Riau sesuai dengan visi misi Gubernur Riau 2014-2019, dalam Musrembang, yakni ada tujuh sektor yang menjadi prioritas dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Yaitu di bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan desa, pekerjaan umum, pertanian, listrik, dan pemukiman termasuk hutan dan perkebunan. Pencapaian program ini sudah mulai dilakukan dengan program wajib belajar kita 12 tahun," tuturnya.

Dari aspirasi yang masuk ke DPRD Provinsi Riau, maka perlu dilakukan pembangunan infrastruktur sekolah yang terus ditingkatkan dengan menambah tenaga pengajar yang profesional. Termasuk pembangunan di desa dalam hal kesehatan, Jamkesda juga diminta dimaksimalkan.

"Dalam RPJMD lebih kepada pembangunan infrastruktur pedesaan, kerjasamanya diperlukan dari semua pihak," pungkasnya. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index