Takut Dengan Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak

Sekolah Yayasan di Pekanbaru Perketat Pengawasan Anak Didik

Sekolah Yayasan di Pekanbaru Perketat Pengawasan Anak Didik
Kepala TU Yayasan Al Fath Inzaniyah Syifa Budhi Pekanbaru, Fitri. FOTO: ade

PEKANBARU, RiauAktual.com - Mencuatnya kasus pelecehan seksual terhadap siswa Taman Kanak-kanak yang dilakukan oleh oknum Cleaning Service Jakarta Internasional School (JIS) baru-baru ini, menimbulkan kekhawatiran orangtua siswa dan pengurus yayasan di Pekanbaru.

Diantaranya Yayasan Al Fath Insaniyah Syifa Budhi Pekanbaru, menanggapi peristiwa yang terjadi di JIS tersebut membuat pihak yayasan dan sekolah lebih memperketat pengawasan terhadap anak.

"Kita merasa khawatir. Untuk itu pihak yayasan lebih memperketat lagi pengawasannya," kata Kepala TU Yayasan Al Fath Inzaniyah Syifa Budhi Pekanbaru, Fitri ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/4/2014).

Sekolah yang merupakan cabang dari Syifa Budhi Kemang Jakarta ini, melakukan pengawasan ekstra kepada peserta didik maupun karyawannya terutama Cleaning Service. Khusus bagi cleaning service sudah diberikan pembinaan dan arahan.

"Dimana setiap mereka diberikan tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya di masing-masing lantai. Karena ada 7 lantai, maka setiap lantai ditangani oleh satu orang cleaning service," terangnya.

CS ini baru diizinkan membersihkan toilet sekolah setelah siswa masuk seluruhnya ke kelas bagi siswa SD. Kemudian ketika siswa istirahat Sholat dan makan siang. Begitu juga ketika siswa sudah pulang semuanya barulah mereka membersihkan kembali toilet. "Artinya pegawai cleaning service ini tidak banyak berhubungan dengan siswa," ulasnya.

Selain itu, Satpam juga dikontrol oleh pihak yayasan yakni oleh pihak TU sendiri. Sedangkan para guru dan staf diarahkan oleh kepala sekolah. Sampai sejauh ini memang belum ada yang menanyakan kepada sekolah soal pelecehan seksua terhadap anak.

"CCTV di sekolah sudah dipasang, cuma di luar. Di dalam ruangan belum lagi. Namun kalau ada yang melanggar aturan yang telah ditetapkan yayasan maka akan ditindak tegas dengan sanksi dikeluarkan dari sekolah," tegasnya.

Sementara itu kepala TK Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru Yennidar SPd Aud, mengatakan bahwa di sekolah yang dipimpinnya lebih memperketat lagi pengawasan terhadap aktifitas peserta didik.

"Kita memang mendidik mereka mandiri. Namun ke kamar mandi tetap dijaga dan diantar oleh gurunya," ujar Yennidar.

Pihak sekolah sangat menjaga hal-hal yang berkaitan dengan keamanan anak ddik. Ketika anak pulang, dibariskan di depan kelas kemudian diserahkan sekolah kepada pihak yang telah ditetapkan untuk menjemput dan mengantar anak ke sekolah.

"Saya berharap dengan pengawasan yang lebih diperketat, hal yang sangat memalukan itu tidak akan terjadi di Pekanbaru yang kental budaya melayunya," pungkasnya. (ade)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index