Pantau Kemacetan Arus Lalu Lintas

Diam-diam Ternyata Gubernur Riau Pernah Berdiri Dua Jam di Simpang SKA

Diam-diam Ternyata Gubernur Riau Pernah Berdiri Dua Jam di Simpang SKA
Gubernur Riau Annas Maamun. FOTO: rrm

PEKANBARU, RiauAktual.com - Wacana Pemerintah Kota Pekanbaru untuk membangun jembatan layang (fly over) di persimpangan SKA (Jalan Tuanku Tambusai-Jalan Soekarno Hatta) tidak direstui Gubernur Riau Annas Maamun, karena dinilai alasan pembangunn fly over tak terlalu krusial dan lebih baik dialihkan pembangunan jalan di desa.

Gubernur Riau yang baru menjabat sekitar dua bulan ini, menyebut pernah berdiri di persimpangan SKA tersebut hampir dua jam lamanya untuk memperhatikan langsung kondisi arus lalu lintas di persimpangan itu. Namun, Gubri menilai kemacetan tidak begitu parah dan menyimpulkan dana bangun fly over dialihkan saja untuk membangun akses jalan di desa kabupaten di Riau.

"Saya sudah tengok di situ (Simpang SKA) diam-diam saya berdiri hampir dua jam, saya lihat tak begitu macet," ungkap Annas, baru-baru ini.

Annas juga melihat, yang terjebak macet berlama-lama itu adalah kendaraan roda empat. Menurut Bupati Rokan Hilir dua periode ini, tak ada masalah jika roda empat terjebak macet hingga tiga kali lampu merah. Sementara roda dua, jarang yang terkena macet dua kali lampu merah.

"Kan naik mobil, ber AC lagi, saya rasa tak masalah itu macet satu jam, masyarakat kita di desa macet empat jam naik motor itu yang lebih perlu," ujarnya.

Jika dialihkan ke pembangunan akses jalan di desa, kata Gubri, maka akan bisa membangun akses jalan baru dan pengaspalan demi kelancaran perekonomian masyarakat. Atas dasar pemikiran itu, Annas meminta agar wacana pembangunan fly over ditunda dahulu dan diprioritaskan pembangunan untuk masyarakat pinggiran yang masih kurang mendapat perhatian pemerintah selama ini.

"Karena saya sudah tinjau kehidupan masyarakat kita Pak, kemarin saya ke pinggit Sungai Siak. Warga di sana masih banyak yang miskin," cerita Annas.

Bahkan saat berkunjung ke pinggir Sungai Siak beberapa waktu lalu, Annas juga diajak warga bertamu ke rumahnya. Di rumah warga ini Annas melihat bagaimana kondisi masyarakat pinggir yang hidup di bawah garis kemiskinan.

"Rumahnya sangat memprihatinkan, tak satu warga tapi rata-rata di sana warga miskin. Ini yang lebih perlu dan utama kita selesaikan, bagaimana agar mereka ini tidak miskin lagi," ujarnya.

Perlu

Masyarakat Kota Pekanbaru merasa memang perlu direalisasikannya wacana pembuatan jalan layang (fly over) di persimpangan SKA dan satu lagi di persimpangan Pasar Pagi Arengka. Sebab, di saat jam kerja, di dua titik tersebut terjadi kemacetan luar biasa lamanya.

"Saya sudah melihat sketsanya bangunan fly over tersebut. Itu memang perlu demi kemajuan Kota Pekanbaru yang akan menjadi kota metropolitan," ungkap masyarakat Pekanbaru Zaidir Albaiza SH.

Menurut Zaidir yang juga Anggota DPRD Kota Pekanbaru ini, dirinya juga mengaku prihatin melihat masyarakat yang harus terjebak macet setiap hari di dua titik tersebut. Untuk itu, Zaidir berharap agar Pemerintah Kota Pekanbaru bersama Pemerintah Provinsi Riau melobi pemerintah pusat untuk bersama-sama membangun fly over tersebut.

"Pembangunan di ibukota jangan dikesampingkan dan pembangunan di desa tetap dilakukan, harus sejalan sehingga tak ada lagi ketimpangan," pungkasnya. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index