Serba Kekurangan, RSJ Tampan tak Akan Spesialkan Pasien Caleg Stres

Serba Kekurangan, RSJ Tampan tak Akan Spesialkan Pasien Caleg Stres
Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Ernawati Balia

PEKANBARU (RA)- Mahal dan sulitnya mendapatkan kursi legislatif, tidak menutup kemungkinan akan banyaknya calon legislatif yang tidak terpilih pada Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014 nanti, stres yang mengakibatkan harus mendapat perawatan.

 

Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Ernawati Balia, menyatakan bahwa pihaknya akan memperlakukan pasien caleg stres seperti pasien umum lainnya. Hal ini dikarenakan tak ada fasilitas khusus di RSJ Tampan karena masih dalam perencanaan pembangunan.

 

"Tak ada perlakuan khusus, kami samakan dengan pasien umum lainnya. Kan sakitnya sama, maka tak kita bedakan," ungkap Ernawati, saat dikonfirmasi di Kantor Gubernur Riau, Kamis (3/4/2014).

 

Namun, Ernawati menyebut bahwa untuk kejiwaan para caleg yang bertarung tidak akan terganggu karena sebelum diloloskan maju sebagai caleg, sudah ada pemeriksaan kejiwaan di RSJ Tampan.

 

"Pada pemeriksaan sebelumnya, caleg itu sehat-sehat semuanya. Mudah-mudahan tak ada yang stres," ujarnya.

 

Saat ini, jelas Ernawati lagi, kondisi RSJ Tampan serba kekurangan, mulai dari kamar tidur hingga perawat dan psikoter. Dimana, RSJ Tampan hanya memiliki 182 tempat tidur dan dihuni oleh 190 pasien gangguan kejiwaan.

 

"Jumlah ini tentu sudah melebihi 100 persen. Sementara ideal untuk maksimal pemakaiannya hanya 80 persen. Karena sisanya sebagai antisipasi untuk penerimaan pasien yang masuk lain," paparnya.

 

Bahkan, ketika ada pembludakan pasien pasca pemilu nanti, kata Erna, pihaknya akan menyediakan kasur yang selama ini sudah distok untuk mengantisipasi peningkatan pasien. Sementara kamar, tetap dengan jumlah yang ada, hanya akan ditambah penghuninya saja.

 

"Kita sangat kekurangan, termasuk psikoter, seharusnya untuk RSJ Tipe A ini memiliki delapan psikoter, kita hanya punya tiga, entah nanti dalam penerimaan CPNS bisa dikabulkan BKD untuk mengisi kekurangan ini," terangnya.

 

Erna juga menyebut bahwa dalam tahun ini akan membangun ruang IGD dengan anggaran lebih kurang Rp20 miliar. "Semoga seiring pembangunan ini nantinya ada juga penambahan perawat. Karena kita sekarang juga sangat kurang perawat," harapnya. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index