PDAM Tita Siak Masih Kritis, Belum Bisa Dirintis

PDAM Tita Siak Masih Kritis, Belum Bisa Dirintis
Walikota Pekanbaru, H Firdaus ST MT

PEKANBARU (RA) - Penetapan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak hingga saat ini belum bisa dilakukan. Sebab, menurut Walikota Pekanbaru, Firdaus MT yang memiliki hak prerogatif menunjuk siapa Dirut PDAM, masih enggan menetapkannya. Menurut Firdaus, beratnya hati untuk menetapkan Dirut PDAM yang defenitif karena menimbang kondisi PDAM yang sudah kritis.

"PDAM masih belum bisa ditetapkan Dirutnya, karena masih penajaman. PDAM ini kan banar-benar sekarat, kita tak bisa langsung lakukan penunjukan, kita ingin kinerja PDAM diperbaiki. Sekarang PDAM kita itu ada di ICU, kalau hanya sakit saja tak apa-apa, masih bisa kita rintis lagi dengan Dirut yang baru, tapi kondisi sekarang kan PDAM ini benar-benar kritis," ungkap Firdaus ketika ditemui di gedung DPRD Kota Pekanbaru usai menyampaikan LKPj Penggunaan APBD 2011, Senin (9/7).

Meskipun Dirut PD Pembangunan telah ditetapkan dalam pekan lalu, namun menurut Firdaus, untuk PDAM memang memerlukan waktu cukup lama. Meskipun memang tim seleksi telah memberikan lima pilihan kepada Walikota untuk ditunjuk sebagai Dirut PDAM dan PD Pembangunan, ternyata hanya PD Pembangunan yang jodoh dengan salah seorang dari lima nama yang diberikan tim seleksi Pemko.

"Dalam menetapkan Dirut PDAM ini, tidak sama seperti penetapan Dirut PD Pembangunan. Karena kita tak hanya mencari teman-teman yang mempunyai kemampuan saja, tapi yang paling penting adalah, teman-teman yang juga memiliki kemauan dan mengerti akan kondisi pasiennya sekarang ini yang sedang kritis," kata Firdaus menjelaskan.

Ditanyakan persoalan apa sebenarnya yang saat ini dihadapi PDAM, Firdaus menyangkal jika masih adanya persoalan dengan pihak ketiga yang sempat bekerjasama dengan PDAM dulu. Akan tetapi, menurut Firdaus membeberkan, saat ini hal yang menjadi persoalan adalah, sebanyak 11 ribu pipa penyalur air PDAM rusak parah dan sulit untuk dibenahi.

"Sekarang ini yang kita pikirkan, bagaimana cara menghidupkan 11 ribu saluran yang ada. Kalau kita hidupkan lagi menggunakan APBD tak mungkin. Makanya kita masih melirik pihak ketiga yang benar-benar bisa membantu," pungkasnya. (RA1)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index