Kepala SDN 034 Taraibangun Sebut Masih Menjalankan Kebijakan Kepsek yang Lama

Kepala SDN 034 Taraibangun Sebut Masih Menjalankan Kebijakan Kepsek yang Lama
Maryana (kanan) didampingi majelis guru saat ditemui wartawan. FOTO: rrm

PEKANBARU, RiauAktual.com - Kepala SDN 034 Taraibangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Maryana, saat kedatangan anggota komite sekolah yang mengamuk atas dugaan pungutan liar (pungli) serta persoalan lainnya yang ada di SDN 034, mengaku bahwa kebijakan tersebut masih merupakan kebijakan pimpinan sekolah yang lama dan selama ini tak ada bermasalah.

Kepada wartawan, Maryana yang baru saja dimaki-maki salah seorang anggota komite sekolah, Agus, mengatakan bahwa dugaan pungli itu tidak benar. Bahkan, Yana (sapaan akrab Maryana), mengancam akan melakukan somasi secara hukum salah satu media cetak yang memuat berita dugaan pungli tersebut.

"Saya pahami masalah ini semua, soal rapor bayangan, dulunya saya guru, saya masih melanjutkan kebijakan yang lama, karena selama ini tak ada masalah kok," kata Maryana, saat dikonfirmasi usai kedatangan anggota komite di ruangnya pagi itu, Kamis (31/10/2013).

Dalam tuduhan yang dilayangkan komite ke Yana, bahwa tanpa sepengetahuan orangtua, sekolah langsung memotong tabungan murid Rp10 ribu/murid untuk pembayaran rapor bayangan mid semester tersebut, juga merupakan pernyataan yang keliru.

"Dapat saya jelaskan, soal uang rapor itu, memang ada dua orang anak yang punya tabungan. Salah satunya bernama Thaniya Salsabila, bukan kami yang potong tapi orangtuaya yang nyuruh. Iuran ini sudah lama kok, sejak dulu tak pernah ada masalah," ungkap Yana, menerangkan.

Mengenai dugaan pungutan penerimaan siswa baru, disebutkan Maryana bahwa pada Juli kemarin, saat PSB ini berlangsung dirinya belum sebagai kepala sekolah. Dirinya saat itu sebagai panitia penerimaan siswa baru (PSB) atau penerimaan murid baru (PMB).

"Begini, saya kasih tahu, yang lulus murni kita letakkan di lokal kelas 1a. Saya waktu itu belum kepsek. Semua sudah disepakati sama wali murid, karena saat itu masih kebijakan lama, tak ada saya tambah dan kurangi. Hanya uang baju aja penambahan 20 ribu," terang Yana lagi.

Murid yang lulus murni yang dimaksud, yakni murid yang usia 7 tahun keatas, dalam PSB ada 68 anak yang lulus murni. Uang seragam yang lulus murni Rp550 ribu (4 stel seragam) dan alat tulis Rp80 ribu, sumbangan pembangunan Rp50 ribu.

"Ada berita acaranya hasil rapat itu. Sabtu besok kita rapat dengan wali murid lagi untuk meluruskannya. Kalau seragam hari ini baru datang, memang lambat karena kita juga lambat mengajukannya. Sebab, awalnya dulu masih negosiasi dengan wali murid, dibuat sendiri atau dibuat sekolah, rupanya diserahkan ke sekolah. Ajaran baru tentu tukang jahit penuh, inilah kejadiannya kita terlambat," ulasnya.

Sementara persoalan dugaan kepala sekolah saat ini masih berstatus sebagai isteri simpanan seorang pensiunan sipir Lapas Bangkinang H Kudris, Maryana enggan berkomentar. "Itu masalah pribadi saya, biar saya selesaikan dengan dinas," pungkasnya.

SDN 034 Taraibangun berada di Jalan Sukaramai. Saat ini, jumlah total murid 471, terdiri dari 6 lokal bantuan dari pemerintah dan 1 lokal dibangun dengan dana swadaya masyarakat. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index