PEKANBARU (RA)- Vera salah seorang awak media cetak yang sehari-hari bertugas liputan di Kantor Walikota Pekanbaru, Rabu sore (23/10) merasa terkejut, ketika seusai melakukan peliputan di kantor walikota menemui ban motor beat miliknya sudah tidak berangin.

Usut punya usut salah seorang Clening Service (CS) Kantor Walikota yang bertugas saat itu mengatakan, penggembosan ban sepeda motor milik Vera di lakukan oleh salah seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-pp).

"Wah gembos ya, tadi juga anak CS Ita motornya di gembosin satpol -PP saat parkir di depan kantin," ujar anak CS yang tidak bersedia disebut namanya.

Sontak amarah vera mendidih, karena merasa tidak melanggar aturan, tiba-tiba harus di hukum seperti ini. Lalu ia menanyakan kepada petugas Satpol-pp yang tugas jaga di pos. Tidak ada jawaban karena pengakuannya dia juga baru ganti shif sore.

"Maaf jangan marah-marah bu, saya tidak tahu karena saya juga baru ganti shif jaga, yang tugas pagi namanya cecep," ujar petugas satpol pp yang tengah berjaga.

Tidak terima perihal tersebut, vera lalu menemui Kepala Satpo-PP, Baharuddin, yang kebetulan belum pulang sore itu untuk menanyakan aturan yang bagaimana jika motor terparkir dikantin di gembosi.

Bahar saat di katakan terkait hal tersebut langsung melakukan pengecekan kepada kepala satuan yang tugas jaga saat jam tersebut, namun tetap tidak ada yang mengakuinya.

"Saya tidak pernah memerintahkan jika motor terparkir dikantin akan digembosi, termasuk diseluruh pekarangan seputaran kantor walikota. Terlebih ini motor awak media," ujarnya

Namun Bahar berjanji akan melakukan pemanggilan kepada para petugas yang berjaga pada jam kejadian "besok akan saya panggil petugas jaga yang pada jam kejadian bertugas, jika terbukti akan saya kasi teguran keras," tegasnya.

Laporan : Ver

Editor : Don