Hati-hati, Main Ponsel Jadi Penyebab Besar Kecelakaan Berkendara

Hati-hati, Main Ponsel Jadi Penyebab Besar Kecelakaan Berkendara
Perempuan Arab Saudi, Daniah al-Ghalbi, yang telah memiliki surat izin mengemudi, melakukan test-drive di Jeddah pada Sabtu (23/6/2018).

Riauaktual.com - Banyak orang yang masih belum memahami bahanya bermain ponsel ketika berkendara.

Riset yang dilakukan Sunshine State Australiamenemukan banyak orang menganggap bermain ponsel ketika berkendara bukanlah hal berbahaya.

Di Australia, misalnya, 22 persen angka kecelakaan mobil terjadi karena pengendara menggunakan telepon seluler ketika berkendara.

Bahkan, 77 persen kecelakaan truk juga diakibatkan oleh hal yang sama.

Kompas.com pun pernah memberitakan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Bambang Brodjonegoro, mengatakan Indonesia masih jauh dari ukuran negara maju.

Hal ini disebabkan karena angka kecelakaan lalulintas di Indonesia masih sangat tinggi.

Kemampuan masyarakat suatu negara menjaga keselamatan lalulintas merupakan salah satu indikator apakah sebuah negara layak disebut maju atau tidak.

Risiko kecelakaan yang sebenarnya tergantung pada performa dan tuntutan mental serta fisik pengemudi.

Laman D'Marge, menyebutkan, menerima telepon dapat meningkatkan risiko kecelakaan sebesar 2,2 kali.

Sementara itu, mengirim pesan singkat meningkatkan risiko kecelakaan sebesar 6,1 kali.

Berdasarkan riset, peneliti menemukan pengemudi wanita menjadi orang yang sering menggunakan ponsel saat berkendara.

Peneliti juga menyimpulkan perempuan lebih sering menggunakan ponsel ketika berkendara daripada lelaki.

Selain itu, pengemudi yang berpengalaman, berdasarkan riset, jarang menggunakan ponsel ketika berkendara.

Untuk mengatasi hal ini secara efektif, berdasarkan riset, diperlukan adanya syarat-syarat berkendara untuk mengatur hal ini, dan penegakan aturan hukum yang ketat.

Hal ini dalam mendukung program kepolisian untuk memerangi angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi.

"Pengemudi tidak pandai mengidentifikasi kapan waktu yan tepat menggunakan ponsel," kata Oviedo-Trespalacios, selaku periset.

Riset ini memang dilakukan di Australia dengan 447 pengemudi dari Queenslad timur sebagai subjek riset.

Namun, hasil riset ini bisa menjadi pelajaran bagi semua penduduk di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. (Wan)

 

Sumber: Kompas.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index