Serbu KKB, Polisi: Bukan Operasi Militer dan Tak Ada Pengeboman

Serbu KKB, Polisi: Bukan Operasi Militer dan Tak Ada Pengeboman
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) baku tembak di Distrik Tembagapura (19/04/2018). Foto: Tribratanews

Riauaktual.com - Operasi penyerbuan terhadap kelompok kriminal bersenjata atau KKB oleh aparat gabungan Polisi dibantu TNI di Kampung Alguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua dibenarkan oleh Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar. Namun, operasi TNI dan Polri tersebut bukanlah operasi militer. Melainkan operasi penegakan hukum.

Boy mengatakan, polisi dibantu TNI akan terus melakukan operasi penegakan hukum untuk menangkap anggota KKB yang sejak Juni 2018 melakukan serangkaian penembakan dan penganiayaan terhadap warga sipil di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.

“Penegakan hukum akan terus dilakukan untuk menangkap para pelaku yang merupakan anggota KKB. Mereka kini bersembunyi di Kampung Alguru. Dan apa yang dilakukan Polri dibantu TNI sudah sesuai prosedur,” kata Boy Rafli di Jayapura, Papua pada Kamis, 12 Juli 2018.

Boy menjelaskan, kini banyak berita hoaks yang sengaja disebarkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab terkait kasus yang terjadi di Kenyam. Menurut Boy, tidak ada pengeboman hingga terjadi kebakaran hutan, seperti yang tersebar di media sosial.

"Gambar yang diunggah itu terjadi di Kalimantan akibat kebakaran hutan beberapa tahun lalu dan bukan di Kenyam," ujarnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ahmad Kamal, mengatakan helikopter milik Polair Mabes Polri itu digunakan untuk mengantar logistik bagi anggota yang bertugas di Kenyam.

Seperti diketahui, baku tembak terjadi pada Rabu, 11 Juli 2018 di Kampung Alguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. Peristiwa berawal saat anggota ditembak dari kejauhan, sehingga terjadi tembakan balasan antara aparat keamanan dan KKB.

Menyikapi keberadaan helikopter milik Polair itu, Komisaris Besar Kamal, mengatakan itu bukan helikopter tempur dan tidak ada pengeboman di Kampung Alguru yang menjadi tempat persembunyian KKB.

Sejak Juni 2018, tercatat telah dua kali penembakan terhadap pesawat sipil yang sedang mendarat hingga mencederai pilot dan co pilot di dua pesawat berbeda. Penembakan pertama menimpa pesawat Dominim yang terjadi pada 22 Juni 2018. Penembakan kedua terhadap pilot Trigana Kamil yang terjadi pada 25 Juni 2018.

Selain melakukan penembakan, KKB juga menembak dan menganiaya warga sipil. Bahkan seorang anak yang dianiaya yakni Arjuna terpaksa kehilangan orang tuanya yang ditembak KKB pada 25 Juni 2018 di Kenyam.

 

 

Sumber : kriminologi.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index