PEKANBARU, RiauAktual.com - SMK Hasanah yang beralamat di Jalan Cempedak, membantah telah melakukan penahanan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) atas nama Riski Andika kelas X.

Pemberitaan yang telah terbit di beberapa media, yang menyebutkan SKHUN Riski Andika tidak dapat diberikan, Riski diharuskan untuk membayar uang Rp1,8 juta dulu baru SKHUN diberikan, namun walaupun telah dibayar tetap saja SKHUN tidak diberikan pihak sekolah.

Dari pihak SMK Hasanah membantah jika mereka dituduh telah menahan SKHUN Riski, yang terjadi sebenarnya Riski malah tidak memberikan SKHUN pada saat awal masuk SMK Hasanah. Juga tidak benar kalau sekolah meminta uang Rp1,8 juta untuk mengambil SKHUN tersebut.

"Bagaimana bisa kami meminta uang 1,8 juta untuk mendapatkan SKHUN, sedangkan SKHUN itu tidak ada pada kami karena memang tidak pernah diberikan oleh Riski. Sedangkan uang dikatakan 1,8 juta itu adalah uang sekolah yang telah dibayarkan tiap bulannya yaitu dari Agustus sampai Desember 2012, perbulannya 400 ribu dan itulah yang akan diminta kembali oleh Riski," ungkap Kepala SMK Hasanah Sondang.

Dijelaskannya lagi, Riski sendiri bukan dikeluarkan dari sekolahl, namun dia yang suka bolos, jarang masuk bahkan sampai pernah 2 minggu tidak masuk. Pada akhir Desember tidak pernah masuk lagi dan uang sekolah terus berjalan maka dihentikan

"Jadi, kita anggap Riski yang mengundurkan diri. Bukan tidak pernah kita coba panggil orangtua namun tidak pernah bisa, bahkan sudah tiga kali kita kirimkan surat panggilan untuk orangtua Riski, tapi surat tidak pernah sampai dan ini dikarenakan alamat rumah Riski tidak lengkap," sebut Sondang lagi.

Di alamat rumah yang dipegang sekolah, hanya tertulis Jalan Kartama tapi tidak ada nomor berapa rumahnya tersebut. "Ini lah yang membuat kami tidak dapat menemukan alamat rumah Riski," pungkasnya. (ade)