Gunung Anak Krakatau Meletus Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

Gunung Anak Krakatau Meletus Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
Abu vulkanik setinggi 1.000 meter terlihat dari pos pantau di Desa Hargo Pancuran, Rajabasa, Lampung. Foto iNews TV/Heri F

Riauaktual.com - Gunung Anak Krakatau di Lampung pada Senin (25/6/2018) pagi pukul 07.14 WIB meletus. Kepulan abu vulkanik setinggi sekitar 1.000 meter terlihat dari pos pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung.  Hingga saat ini tingkat aktivitasnya masih pada status Waspada atau level II. Petugas mengimbau warga dan wisatawan untuk tidak mendekat dalam radius 1 kilometer. 

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi mengatakan, Gunung Anak Krakatau terus mengalami peningkatan aktivitas sejak 18 Juni 2018. Warga dan para wisatawan pun diimbau untuk tak mendekat ke kawah gunung. 

“Pada umumnya keseharian aktivitas Gunung Anak Krakatau  secara visual sering tertutup kabut apabila cuaca cerah teramati asap kawah utama dengan ketinggian 25 – 100 meter dari puncak. Bertekanan lemah dengan warna putih dan intensitas tipis hingga sedang,” kata Andi Suwardi. 

Secara kegempaan, kata dia, didominasi oleh jenis gempa vulkanik dangkal (vb) dan gempa vulkanik dalam (va). Selain itu terekam juga jenis gempa hembusan tektonik lokal (tl) dan tektonik jauh (tj). Tanggal 18 Juni 2018 selain gempa vulkanik dan tektonik, mulai terekam juga gempa tremor menerus dengan amplitudo 1 – 21 mm (dominan 6 mm). 



Menurut dia, pada 19 Juni 2018 gempa hembusan mengalami peningkatan jumlah dari rata-rata 1 kejadian per hari menjadi 69 kejadian per hari. Selain itu mulai terekam juga gempa low frekuensi sebanyak 12 kejadian per hari, gempa tremor menerus dengan amplitude 1 – 14 mm (dominan 4 mm) 

Tanggal 20 juni 2018 terekam 88 kali gempa hembusan 11 kali gempa low frekuensi dan 36 kali gempa vulkanik dangkal. Tanggal 21 juni 2018 terekam 49 kali gempa hembusan 8 kali gempa low frekuensi, 50 kali gempa vulkanik dangkal dan 4 kali gempa vulkanik dalam.

Pengamatan visual Gunung Anak Krakatau dari 18-20 Juni 2018 pada umumnya gunung tertutup kabut. Sedangkan pada 21 Juni 2018 gunung tampak jelas hingga kabut. Teramati asap kawah utama dengan ketinggian 100 – 200 meter dari puncak bertekanan sedang berwarna kelabu dengan intensitas tipis.

“Kesimpulannya sejak 18 Juni 2018 Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas hingga saat ini tingkat aktivitasnya masih pada status Waspada atau level II dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 km dari kawah,” timpalnya.

Dalam rangka kesiapsiagaan sejak tanggal 18 Juni 2018 Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Lampung Selatan sudah menginformasikan kepada pihak BPBD Provinsi Banten dan BPBD Provinsi Lampung dan BKSDA Lampung agar meningkatkan kewaspadaan dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekat ke Pulau Anak Krakatau. (Wan)

 

Sumber: Sindonews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index