Sonar Deteksi 183 Penumpang Terjebak di Dalam KM Sinar Bangun

Sonar Deteksi 183 Penumpang Terjebak di Dalam KM Sinar Bangun
KM Sinar Bangun jauh sebelum tenggelam. Foto Twitter Sutopo Purwo Nugroho

Riauaktual.com - Sebanyak 183 penumpang hingga saat ini masih belum ditemukan alias hilang usai tenggelamnya kapal motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba. Scan sonar, alat pendeteksi logam di dalam perairan berkemampuan daya jelajah 2.000 meter pun diturunkan.

Tim tersebut dipimpin Kepala Basarnas, M Syaugi dan turut bersamanya Bupati Simalungun, JR Saragih .

Kaepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan pihaknya juga tetap memberdayakan scan sonar di kedalaman 600 meter untuk mencari kapal penumpang yang tenggelam pada 18 Juni 2018 itu.

"Penting untuk temukan titik (lokasi) kapal, karena kami perkirakan banyak korban berada di dalamnya," kata Budiawan di Posko Terpadu Bencana di Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun, Minggu, 24 Juni 2018.

Diperkirakan, sesuai laporan pihak keluarga, jumlah korban yang berada di KM Sinar Bangun sedikitnya 183 orang belum ditemukan.

Tim pencari juga memberdayakan satu unit Heli Dauphin untuk pantauan udara dan mengerahkan tim relawan darat menyusuri pinggiran pantai.

Sementara pencarian di atas permukaan air menggunakan 17 perahu karet dan kapal cepat sampai radius 40 Km dari perkiraan koordinat titik tenggelamnya kapal.

Sebelumnya, tim gabungan kembali menemukan tiga jenazah penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara. Semua korban yang ditemukan ini berjenis kelamin perempuan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riyadil Akhir Lubis mengatakan jenazah pertama ditemukan Rabu sekitar pukul 07.00 WIB. Tim gabungan kemudian menemukan dua jenazah penumpang KM Sinar Bangun sekitar pukul 10.00 WIB dan 11.30 WIB.

"Seluruhnya yang ditemukan berjenis kelamin perempuan," kata Riyadil, Rabu, 20 Juni 2018.

Riyadil mengatakan ketiga jenazah penumpang KM Sinar Bangun tersebut dibawa ke rumah sakit di Pematang Raya, Kabupaten Simalungun. Selain jenazah penumpang, tim gabungan juga menemukan beberapa material yang diduga milik penumpang KM Sinar Bangun.

"Ada beberapa yang ditemukan, ada tas, dompet, dan lain-lain. Tim masih terus melakukan pencarian," katanya.

KM Sinar Bangun yang mengangkut para penumpang tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, 18 Juni 2018 sekitar pukul 17.30 WIB.  Kecelakaan diduga terjadi karena angin kencang dan ombak besar akibat cuaca buruk.

Hingga kini jumlah korban yang belum ditemukan mencapai 65 orang, korban selamat 18 orang dan korban tewas 8 orang. Adapun total laporan kehilangan berjumlah 189 laporan.

Kecelakaan terjadi ketika kapal penumpang KM Sinar Bangun itu sedang berlayar dari pelabuhan di Kabupatan Simalungun menuju Simanindo, Kabupaten Samosir.

 

Sumber : kriminologi.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index