Irak Bombadir Pertemuan Pemimpin ISIS di Suriah, 45 Tewas

Irak Bombadir Pertemuan Pemimpin ISIS di Suriah, 45 Tewas
Militer Irak membombardir lokasi pertemuan para pemimpin ISIS di Suriah dan menewaskan 45 orang. Foto/Sindonews.com

Riauaktual.com - Irak telah meluncurkan serangan udara terhadap pertemuan para pemimpin ISIS di dalam negara tetangga Suriah, menewaskan 45 anggota kelompok garis kerar itu. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh militer Irak.

Pesawat tempur F-16 menghancurkan tiga rumah pada hari Jumat yang dihubungkan oleh parit di kota Hajin, di mana para pemimpin ISIS bertemu.

Dalam pernyataannya, militer Irak mengatakan bahwa mereka yang tewas termasuk target profil tinggi seperti wakil menteri perang kelompok itu, salah satu dari emir media, pemimpin pengirim pribadi Abu Bakr al-Baghdadi dan kepala polisi.

ISIS, yang pernah menduduki sepertiga wilayah Irak, sebagian besar telah berhasil dikalahkan di negara itu tetapi masih menjadi ancaman di sepanjang perbatasan dengan Suriah.



"Jet F-16 Irak melakukan serangan udara yang sukses menargetkan pertemuan para pemimpin Daesh ... di daerah Hajin dalam wilayah Suriah. Operasi itu mengakibatkan penghancuran total target, dan pembunuhan sekitar 45 teroris,” kata Komando Operasi Gabungan militer seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (23/6/2018).

Daesh adalah akronim bahasa Arab untuk ISIS.

Militer Irak telah melakukan beberapa serangan udara terhadap ISIS di Suriah sejak tahun lalu. Serangan itu dilakukan dengan persetujuan pemerintah Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad dan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang memerangi militan itu.

Irak memiliki hubungan baik dengan Iran dan Rusia, pendukung utama Assad dalam perang Suriah, dan juga mendapat dukungan kuat dari koalisi pimpinan AS.

Perdana Menteri Haider al-Abadi mengumumkan kemenangan akhir atas ISIS pada bulan Desember lalu. Namun kelompok ekstrimis itu masih beroperasi dari daerah kantong di sepanjang perbatasan dengan Suriah dan terus melakukan penyergapan, pembunuhan dan pemboman di seluruh Irak.

Kelompok ini telah menggunakan taktik gerilya sejak meninggalkan tujuannya untuk mempertahankan wilayah dan menciptakan khalifah yang melintasi Irak dan Suriah. (Wan)

 

Sumber: Sindonews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index