Sebelum Menang Atas Jerman, Skandal Seks Terpa Timnas Meksiko

Sebelum Menang Atas Jerman, Skandal Seks Terpa Timnas Meksiko
Rafael Marquez dkk membalas dukungan penonton di Stadion Luzhniki seusai timnas Meksiko menang atas juara bertahan Jerman, 17 Juni 2018.

Riauaktual.com - Kemenangan atas timnas Jerman pada laga pembuka Grup F Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Minggu (17/6/2018), mempunyai makna penting bagi timnas Meksiko. Publik akan melupakan skandal seks yang menerpa tim berjulukan El Tri itu. 

Timnas Meksiko tersandung skandal seks sebelum berangkat ke Rusia untuk melakoni Piala Dunia 2018. 

Pada 5 Juni, sebuah acara infotainment, TVNotas, melaporkan bahwa ada 9 anggota timnas Meksiko untuk Piala Dunia melakukan pesta dengan sekitar 30 perempuan penghibur di rumah salah satu pemain. 

Dalam sebuah rekaman video yang beredar di media sosial, kesembilan pemain dan para perempuan itu berkumpul bersama dan menggelar pesta di sebuah kolam tanpa mengenakan busana.

Kendati demikian, Federasi Sepak Bola Meksiko (FMF) tak memberi sanksi. Menurut FMF, kegiatan para pemain itu tak menyalahi aturan mengingat dilakukan saat tim sedang diliburkan dan bersiap berangkat.

"Mereka tidak absen pada latihan dan itu terjadi pada hari libur. Hari libur tetaplah hari libur," kata Sekretaris Jenderal FMF, Gullermo Cantu, seperti dilansir dari situs web Economic Times, 17 Juni 2018. 

Kabar skandal seks itu sebenarnya kembali mengemuka seusai laga Jerman vs Meksiko. El Tri memenangi laga tersebut berkat gol Hirving Lozano pada menit ke-35. 

Seusai laga, pemain sayap Jerman, Julian Draxler, bersama pelatih Joachim Loew menggelar konferensi pers. Ketika disodori pertanyaan soal kontroversi skandal seks yang menimpa timnas Meksiko, Draxler menjawab dengan sindiran.

“Saya rasa berpesta bukan bagian dari pertandingan. Saya tidak tahu detail cerita itu, jadi tak akan berkomentar terlalu banyak. Itu adalah cerita menarik, namun saya tak tahu mana yang benar,” ujar Draxler seperti dikutip BolaSport.com dari situs web The 42.

“Saya bukan pemain yang lebih memikirkan pesta daripada sepak bola. Pesta bukanlah bagian penting dari sepak bola,” tutur pemain Paris Saint-Germain itu.

Meski tak mendapat hukuman dan tak diacuhkan, video berendam bareng itu semakin memperburuk citra Meksiko yang pernah mengalami kasus serupa pada masa lalu.

Pada September 2010, para pemain Meksiko menggelar pesta dengan wanita setelah menjalani pertandingan di Monterrey.

Saat itu para pemain yang terlibat mendapat sanksi tegas dari FMF, bek Efrain Juarez dan penyerang Carlos Vela bahkan diabaikan dari timnas selama enam bulan.

Selain itu, pada Juni 2011, sebelum terbang ke Argentina untuk tampil di Copa America, sejumlah pemain Meksiko memanggil pekerja seks komersial ke sebuah hotel di kawasan Quito, Ekuador.

Para pemain lalu disanksi tak boleh membela timnas selama setengah tahun.(Wan)

 

Sumber: Kompas.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index