Sopir Taksi Online Ditembak Kepalanya, Ternyata Pengantin Baru

Sopir Taksi Online Ditembak Kepalanya, Ternyata Pengantin Baru
Sopir taksi online yang juga pengantin baru ditembak kepalanya. IST

Riauaktual.com - Sopir taksi online ditembak kepalanya di Sepinggan, Balikpapan Selatan. Akibatnya, korban bernama Handari (27) meregang nyawa.

Selain ditembak, Handarri (27) juga ditusuk. Polisi menemukan sejumlah luka tusukan di kepala. Diduga, Handarri hendak dirampok hingga akhirnya dibunuh.

Handarri adalalah pengantin baru. Ia baru menikah dengan Ulfa (25) enam bulan lalu. Kini, Ulfa menjanda tepat dua hari menjelang Lebaran 2018.

Warga Perum Korpri RT 63, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kaltim itu hanya bisa nanar menghadapi kenyataan pahit. Suami tercinta meninggal dengan cara tragis.

Handarri, ditemukan tak bernyawa di semak-semak di Jalan Perum Prona Lestari II, Sepinggan, Balikpapan Selatan.

Dua meter dari mobil merah miliknya yang terperosok menghantam pohon. Di jalan lumpur yang sepi, pria 27 tahun itu tewas dengan sejumlah luka di bagian kepalanya.

Ditemui di rumah Handarri, Ulfa tak bisa diwawancarai karena masih syok. Rosidi, ayah Handarri yang menemui Kaltim Post (Grup Jawa Pos/pojoksatu.id).

Rosidi menyebut, kejadian bermula saat anak pertama dari dua saudara itu pamit dengan sang istri, Selasa (12/6), sekitar pukul 08.00 Wita. “Dia pamit mau antar penumpang,” kata pria 46 tahun itu.

Dikisahkan Rosidi. Anaknya memang berprofesi sebagai sopir taksi online. Profesi ini baru dijalaninya sebulan. Pekerjaan utamanya adalah pegawai Pegadaian selama 1,5 tahun. Sementara mobil yang dikemudikannya baru dibeli dua bulan terakhir.

“Taksi online hanya sampingan. Buat tambah-tambah penghasilan setelah menikah enam bulan lalu,” kata Rosidi.

Handarri pun belum punya anak. Setelah menikah, dia hidup di lantai dua bersama orangtuanya di Perum Korpri RT 63, Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan.

Pria berkulit gelap itu mengetahui kematian anaknya setelah pukul 10.00 Wita didatangi ketua RT setempat. Dari sana dia diminta ke Polsek Balikpapan Selatan.

“Sampai Polsek, saya diberi kabar anak saya tewas dibunuh. Perasaan saya belum sedih saat itu. Namun, ketika melihat mayatnya di rumah sakit. Hati saya hancur,” tuturnya.

Rosidi mengatakan, melihat langsung luka yang dialami anaknya. Banyak luka mirip sayatan atau tusukan di belakang kepala hingga dekat telinga. Dari situ, dia berasumsi jika anaknya adalah korban pembunuhan dengan motif perampokan.

“Saya menduga, anak saya mau dirampok. Dia mencoba mempertahankan mobilnya. Makanya dia berzig-zag dan menabrak pohon. Jadi, mobilnya tak bisa diambil. Yang diambil handphone-nya untuk menghilangkan jejak,” yakin Rosidi.

Kepada media ini, dia meminta pelaku dihukum berat sesuai aturan. Dia mengaku heran, kenapa pelaku tega menghabisi anaknya. “Saya masih heran, kenapa dia tega membunuh anak saya. Usia mereka sepantaran,” sebut Rosidi.

 

Sumber : kriminologi.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index