Sering Panaskan Makanan dengan Wadah Plastik Bisa Bikin Mandul, Ini Buktinya

Sering Panaskan Makanan dengan Wadah Plastik Bisa Bikin Mandul, Ini Buktinya
Ilustrasi

Riauaktual.com - Memanaskan makanan dengan wadah plastik di dalam microwave diklaim memicu terjadinya infertilitas. Karenanya, kurangi kebiasaan itu supaya tidak berdampak buruk dalam jangka panjang.

Meskipun banyak produsen wadah plastik yang mengklaim bahwa bahannya aman, tetap saja belum terjamin. Anda harus berpikir dua kali lipat, karena wadah tersebut berbahaya bagi kesehatan.

Para peneliti mengungkapkan bahwa seseorang yang terbiasa memanaskan makanan dalam wadah plastik, kemudian menggunakan microwave, dapat memicu infertilitas, kanker, obesitas, dan hipertensi.

Dilansir Boldsky, Minggu (27/5/2018), sebuah studi dilakukan di Harvard Medical School, wadah plastik yang panas itu melepaskan kimia disebut dioksin ke dalam makanan. Dioksin adalah kimia yang dihasilkan ketika zat seperti sampah, plastik, kayu, logam dibakar.

Karena itu, diperlukan untuk mengurangi penggunaan plastik untuk meminimalkan risiko kesehatan. Sekira 95% dari semua bahan kimia dalam plastik dilepaskan ketika itu dipanaskan. Ada risiko yang lebih tinggi dari hipertensi, diabetes, obesitas dan bahaya kanker yang bakal dialami seseorang.

Bahan plastik pada dasarnya adalah campuran yang terbuat dari berbagai senyawa organik dan anorganik. Plastik mengandung atom karbon yang menstabilkan dengan campuran lainnya. Di samping itu, ada dua zat aditif yang digunakan untuk membuat plastik. Terdiri dari Bisphenol A dan phthalates.

 

Kedua bahan tersebut harus dijauhkan dari manusia. Karena dampaknya membuktikan bahwa mengonsumsi bahan kimia ini dapat menyebabkan gangguan endokrin, perubahan hormon dan infertilitas. Sementara itu, jumlah migrasi BPA dan phthalates ke dalam tubuh manusia biasanya tinggi saat makanan dibungkus plastik, serta memiliki lebih dari kandungan lemak.

Bahkan berdasarkan uji FDA, BPA bisa mengganggu kesehatan reproduksi, yang mencegah embrio implantasi. Karenanya hal ini terkait dengan tingkat yang lebih tinggi dari kegagalan dalam melakukan program bayi tabung dan sering keguguran.

Sebagian besar BPA mempengaruhi baik laki-laki dan perempuan kesuburan. Tes yang dilakukan oleh FDA juga mengukur waktu dan suhu yang wadah akan ditempati dalam microwave.

Penilaian itu terkait dengan berapa lama wadah diletakkan di microwave, seberapa sering seseorang menggunakan wadah itu untuk makan, suhu panasnya, dan sebagainya. Tes ini dilakukan pada hewan di laboratorium dan rata-rata hasil yang dapat diharapkan adalah 100-1000 kali per pon berat badan.

Karena dampak ini, Anda harus mengurangi kebiasaan memanaskan makanan di microwave dalam wadah plastik. Terutama jika Anda menyajikan makanan untuk sahur yang memang lebih praktis dan ringkas. (Wan)

 

Sumber: Okezone.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index