Begini Gaya Bonita Dalam Kerangkeng di PRHSD Sumbar

Begini Gaya Bonita Dalam Kerangkeng di PRHSD Sumbar
Harimau Bonita yang kini berada di PRHSD Yayasan Arsari di Sumbar, Minggu (22/4). Foto BBKSDA Riau

Riauaktual.com - Harimau Sumatera, Bonita, kini telah menjalani proses rehabilitasi dan observasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD), Yayasan Arsari di Sumatera Barat (Sumbar).

Di dalam kerangkeng, gaya Bonita terlihat begitu santai dan tenang. Dia pun tidak beringas saat ditangani tim medis.

Harimau Bonita, dibawa ke PRHSD Sumbar, Jumat (20/4) setelah berhasil dievakuasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Polres Indragiri Hilir (Inhil), Kodim Inhil, WWF, Yayasan Arsari dan PT THIP.

Beberapa foto yang diperlihatkan BBKSDA Riau, harimau sumatera yang menewaskan dua orang warga di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau ini memiliki belang kuning tua.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono sebelumnya mengatakan, berat Bonita sekitar 95 kilogram.

"Bonita akan menjalani proses observasi lebih kurang dua bulan. Kini tim medis melakukan penyembuhan dan meneliti perubahan tingkah lakunya," ujar Suharyono.

Dia menyebutkan, perubahan tingkah laku Bonita diduga karena terkena virus yang berasal dari makanan yang dimangsa.

"Misalnya, Bonita memakan kambing atau anjing yang tidak sehat, sehingga virus menyerang sarafnya. Mungkin ini penyebab Bonita berubah tingkah laku," ungkap Suharyono.

Pun demikian, untuk memastikan hal itu Yayasan Arsari akan meneliti tentang sifat Bonita tersebut.

Sebagaimana diketahui, Bonita ditangkap dengan cara penembakan bius. Satwa dengan nama latin Panthera Tigris Sumatrae itu, berhasil dievakuasi dari lokasi konflik.

Bonita, sebelumnya menerkam Jumiati pada 3 Januari 2018 lalu. Sesudah itu, Bonita menerkam Yusri Effendi pada 10 Maret 2018. Kedua korban ditemukan tewas mengenaskan. (IG)

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index