PEKANBARU (RA) - Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal menyayangkan jika Perusahan Daerah (PD) yang ditunjuk tidak langsung mengelola usaha yang telah diserahkan Pemerintah Pekanbaru melalui Badan Usaha Milik Darah (BUMD) tersebut.

Pasalnya dalam informasi yang didapatkan, kata Nofrizal, jika PD Pembangunan telah mengalihkan hak pengelolaan Pujasera Arifin Ahmad kepada Koperasi Aliansi Pedagang Pekanbaru (APP), bahkan pihak koperasi juga kembali mengalihkan pengelolaannya.

"Ini sudah sangat disayangkan jika PD yang diminta untuk mengelola menyerahkan kembali pengelolaanya, sehingga bukan ke pihak ketiga lagi namanya, namun ke pihak seterusnya," ujar Nofrizal ketika ditemui RiauAktual.com di gedung DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (27/6).

Dikatakan Nofrizal, indikasi pengelolaan yang terjadi tentu ada semacam aksi bisnis dari PD Pembangunan Kota Pekanbaru hanya bersifat sebagai penerima fee dari hasil yang didapatkan, karena jika ini terjadi maka dapat dirediksi jika peluang pendapatan dalam pengelolaan ini tentu sangat besar, sehingga PD mampu melimpahkan kepada pihak-pihak lain dan hanya menerima setoran bulanan dari kerjasama yang dilakukan oleh PD sendiri.

"Sedangakan diserahkan pengelolaanya sudah merasa mendapatkan untung, apa lagi dikelola sendiri. Kita yakin pihak tertentu yang seharusnya mengelola secara langsung hanya mau untung saja dengan berpuas mendapatkan fee setiap bulannya,"kata Nofrizal lagi. (RA3)