Panaskan Kendaraan Bikin Tarikan Jadi Berat, Kok Bisa?

Panaskan Kendaraan Bikin Tarikan Jadi Berat, Kok Bisa?
Ilustrasi : pakwheel.com

Riauaktual.com - Memanaskan kendaraan mungkin sudah menjadi kebiasaan sebagian orang. Sering ada anggapan, memanaskan mesin selama beberapa saat akan menjaga performa mesin tetap prima.

Tindakan ini sebenarnya memiliki dampak yang juga negatif. Kendaraan yang menggunakan busi biasa cenderung akan menghasilkan tumpukan karbon di bagian ujung elektroda. Endapan tersebut tak akan bisa dibersihkan dengan hanya memanaskan kendaraan. Dampaknya tarikan mobil menjadi lebih berat dan pembakaran menjadi tak sempurna.

"Mobil kalau dipanasin doang, dia pasti akan berat. Karena ada penumpukan karbon di situ. Jadi mobil atau motor itu baru bisa bersih businya ketika kecepatan 80 km/jam selama 30 menit. Itu akan membersihkan busi dengan sendirinya. Makanya mobil yang biasa dipakai touring lebih enak," Jelas Wahyu Anjas Noveri Marketing PT NGK Busi Indonesia.

Kondisi jalan yang macet seperti di Jakarta juga ikut menjadi salah satu faktor. Lantaran jarangnya mobil mencapai kecepatan 80 km/jam membuat tumpukan karbon tak bisa terbakar.

"Di Jakarta juga begitu, kondisinya stop and go kondisi jalannya. Jadi otomatis dia akan numpuk karbon," jelas Noveri.

Hal ini akan berbeda apabila menggunakan busi Iridium seperti yang dimiliki NGK. Busi ini telah disematkan teknologi Thermo Edge Design yang mampu membakar karbon sendiri, meskipun mobil hanya dipanaskan tanpa bergerak.

"Jadi walau macet atau dipanasin doang dia enggak masalah. Jadi ketika busi mercikin api, sekaligus ngebakar endapan karbon. Teknologi Thermo Edge Design ini sudah dipatenkan sama NGK," jelas Noveri.

 

Sumber : otosia.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index