Seluruh Anggota Dewan Ikut Bimtek

Komisi III DPRD Pekanbaru Gagal Panggil SMAN 12

Komisi III DPRD Pekanbaru Gagal Panggil SMAN 12
Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Muhammad Fadri AR. FOTO: Riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Meskipun Walikota Pekanbaru sudah angkat bicara atas persoalan penahanan ijazah siswa yatim di SMAN 12 Kota Pekanbaru, namum Komisi III DPRD yang membidangi pendidikan belum bisa berbuat banyak dengan alasan seluruh anggota Komisi III melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) ke Jakarta dan tinggallah hanya Ketua Komisi III saja yang tak ikut berangkat.

Hal ini dikatakan Ketua Komisi III Muahammad Fadri AR saat hubungi melalui selulernya, Jum'at (24/5/2013). Menurut Fadri, sebagai wakil rakyat yang membidangi persoalan pendidikan ini, dirinya penasaran dan ingin segera menemukan titik terang terhadap persoalan penahanan ijazah siswa SMAN 12 atas nama Arisman.

"Bagaimana pula kita mau panggil pihak sekolah dan Disdik, anggota semuanya berangkat. Nantilah kalau semuanya sudah pulang, kita agendakan panggil pihak terkait," kata Fadri.

Fadri mengaku selama persoalan penahanan ijazah muncul ke permukaan, dirinya selalu mengikuti pemberitaan di media dan juga telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan Disdik. Akan tetapi, hasil koordinasi itu hanya antara personal dan belum mendapatkan titik terang dalam sebuah kata sepakat dalam mufakat.

"Miris juga saya dengar ada ijazah ditahan sekolah. Saya menyayangkan sekali belum bisa sikapi permasalahan di SMAN 12 ini, Insya Allah jika kawan-kawan di Komisi III pulang nanti, segera kita lakukan hearing, minggu depan lah kita agendakan," terangnya.

Fadri juga berkomitmen untuk meluruskan persoalan penahanan ijazah Arisman oleh SMAN 12 tempat ia menimba ilmu, ijazah ditahan selama satu tahun dan baru diberikan kepada Arisman yang merupakan anak miskin dan yatim, setelah salah seorang anggota Dewan Pekanbaru Masni Erna Wati menebus ijazah tersebut.

"Ini perlu diluruskan, kita tidak ingin masyarakat melihat pendidikan di Kota Pekanbaru ini terkesan kejam, tak manusiawi. Sebenarnya pendidikan itu mudah, murah, dan semuanya bisa mengenyam bangku pendidikan, dan itu sudah dijamin oleh pemerintah," pungkasnya.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index