PEKANBARU, RiauAktual.com - Permasalahan atau polemik yang terjadi karena masalah surat edaran dari Kadis tentang kesempatan belajar gratis untuk program kesetaraan membuat PKBM resah,ketika di konfirmasi ke kepala UPTD SKB Hj.Nila Resmita M.Pd menjelaskan bahwa surat edaran ini kami hanya ingin melakukan pendataan anak putus sekolah di kota Pekanbaru untuk mengikuti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

Selama ini data belum valid jadi pendataan ini baru bisa dibuat perencanaan kemudian membantu program SKB kedepan nya,salah satu program nya pembelajaran untuk siswa yang putus sekolah.Untuk mendapat kan ijazah nya itu setelah dikatakan mampu akan ujian kesetaraan layak nya sekolah non formal.

Sistem honor guru di dapat dari simbiolis mutualisme yang maksud nya bagi guru yang jam mengajar nya masih ada tersisa jadi guna memenuhi persyaratan sertifikasi agar lengkap.Sedangkan untuk buku di dapat dari bantuan Provinsi dan ruang belajar sendiri tidak memiliki ruang khusus melainkan bisa di lakukan dimana saja bisa di aula kantor lurah,aula puskesmas bahkan di bawah pohon asal kan tempat tersebut bisa dimanfaatkan juga memadai.

Nila Resmita juga mengatakan kalau SKB adalah pendidikan untuk masyarakat khusus Pekanbaru yang pelayanan nya adalah Pendidikan non formal,sehingga tidak ada lagi masyarakat Pekanbaru tidak mendapat kan pendidikan.

SKB hanya untuk masyarakat putus sekolah kota Pekanbaru di buktikan dengan KTP atau KK Pekanbaru tidak untuk KTP luar daerah,jadi untuk pendataan anak putus sekolah tidak lah banyak maka apa yang membuat PKBM jadi resah.

Mengenai harapan kedepan nya Nila Resmita menghimbau agar masyarakat kota Pekanbaru yang tidak menikmati Pendidikan mari datang ke SKB karena SKB siap memberikan pelayanan Pendidikan non formal.

Ditulis: Ade Lestari