Bayi 2 Bulan di Medan Alami Kelainan Jantung, Orangtua Jual Seluruh Harta Milik

Bayi 2 Bulan di Medan Alami Kelainan Jantung, Orangtua Jual Seluruh Harta Milik
Nuraidah sedang menemani anaknya

Riauaktual.com - Irwan (41) tampak kuyu. Dia duduk termangu di kursi besi yang ada di Instalasi Bedah Sentral di RS Bunda Thamrin Medan, Sumatera Utara.

Salwa Nurhafiza, buah hatinya dengan Nuraidah (38) yang baru berusia 2 bulan ini, sudah 20 hari dirawat di ruang PICU RS Bunda Thamrin. Dia didiagnosa mengidap kelainan jantung dan susah bernafas sejak memasuki usia 1,5 bulan.

Ketika diajak berbincang, Irwan menyebutkan, penyakit anaknya mulai timbul setelah minum susu kotak formula.

"Waktu usia 1,5 bulan, air susu ibunya tidak ada. Jadi kami berikan susu formula biasa," katanya sambil mengusap dahi, Jumat (9/2/2018).

Semula, lanjut Irwan, tidak ada gejala aneh pada diri Salwa. Namun, saat kembali meminum susu, Salwa tersedak.

"Ketika tersedak itu, sekujur tubuhnya membiru. Anak saya kejang-kejang," kata Irwan.

Karena panik, Irwan membawa anaknya ke Puskesmas. Lalu karena di Puskesmas tak ada peralatan lengkap, bayi malang itu dirujuk ke RS Tanjung Gading.

"Setelah dirawat di sana, anak saya dirujuk ke RS Kumpulan Pane Tebingtinggi. Satu malam di sana, anak saya dirujuk ke RS Bunda Thamrin ini," kata warga Desa Durian, Dusun Utama/Tanah Lapang, Kecamatan Merdang Deras, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, ini.

Saat berada di RS Kumpulan Pane, Irwan dan keluarganya sempat kecewa. Sebab, sang anak tidak ditangani karena alasan pihak keluarga tidak memiliki deposit. Ketika dirujuk ke RS Kumpulan Pane, Irwan dan isterinya berupaya mengurus kartu BPJS.

"Karena saya pasien umum waktu itu dan tidak ada deposit, anak saya diabaikan. Sedih dan kecewa saya. Sempat saya tanya juga sama rumah sakit, dan mereka bilang karena tidak ada deposit," ungkap Irwan.

Di RS Bunda Thamrin, Irwan dan keluarga sudah menghabiskan Rp 44 juta untuk membiayai perawatan anak keempatnya itu. Agar sang anak sembuh, Irwan bahkan rela menjual segala hartanya.

"Tanah warisan sudah saya tawarkan untuk dijual. Saya hanya berharap anak saya ini sembuh," katanya menundukkan kepala dalam-dalam sembari memegang ponsel.

Usai berbincang, Irwan mengajak untuk mengintip kondisi anaknya. Tak ada yang boleh masuk ke ruang PICU. Dari kaca ruang perawatan, terlihat Salwa yang berbaring dengan selang di bagian mulutnya.

Menurut Irwan, selang itu untuk membantu pernafasan Salwa. Seorang suster bertubuh gempal lalu mendekati Salwa dan memberikan susu kepadanya dengan menggunakan selang yang ujungnya dipasang alat suntikan.

"Dokter bilang terjadi infeksi pada parunya. Jadi mengganggu jantung dan pernafasan," ungkap Irwan.

Pria yang bekerja serabutan ini mengharapkan bantuan dari berbagai pihak untuk meringankan beban keluarganya.

"Sejauh ini keluarga bantu-bantu biaya obat saja. Kalau yang lain, saya usahakan sendirilah," katanya. (Wan)

 

Sumber: kompas.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index