Tegang! Serangan Terbatas AS pada Korut Bisa Picu Perang Habis-habisan

Tegang! Serangan Terbatas AS pada Korut Bisa Picu Perang Habis-habisan
Formasi pesawat-pesawat pembom B-1B Amerika Serikat saat latihan perang di Korea Selatan, Desember 2017 lalu. Foto/REUTERS

Riauaktual.com - Para senator Amerika Serikat (AS) memperingatkan Gedung Putih tentang dampak dari serangan terbatas terhadap Korea Utara (Korut). Menurut mereka, serangan terbatas mustahil terjadi dan justru akan mengarah pada perang habis-habisan.

Peringatan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengancam Pyongyang bahwa Pentagon akan melancarkan serangan terbatas atau “limited strike” jika rezim Kim Jong-un tidak menyerahkan senjata nuklirnya. 

Dalam forum 20 negara di Vancouver,  Selasa lalu, dia masih merahasiakan strategi serangan terbatas yang dimaksud.

”Tidak ada yang namanya serangan terbatas, entah Anda menggunakan rudal jelajah rudal atau tidak,” kata Senator Demokrat, Tammy Duckworth, kepada wartawan. ”Anda akan mengalami luka bakar, korban jiwa besar-besaran, dan korban militer yang besar.”

”Banyak orang Amerika tidak mengerti hal itu, dan saya rasa presiden tidak mengerti dari cara dia me-tweet,” sindir Duckworth terhadap Trump yang kerap mengumbar ancaman serangan militer melalui Twitter.

Senator Republik, Ruben Gallego, tetap mendorong opsi diplomasi dan sanksi lanjutan sebagai langkah penyelesaian krisis nuklir Korut, bukan kekuatan militer. ”Deeskalasi kata-kata dan tindakan provokatif oleh Presiden Trump akan sangat membantu, dan terus mendesak Rusia dan China untuk menerapkan sepenuhnya sanksi kami,” ujarnya, seperti dikutip Sputnik, Jumat (19/1/2018).

Meskipun kedua senator AS itu tidak menyebutkan nama Tillerson dalam kritikannya, komentar mereka jelas sebagai reaksi atas ancaman Menlu AS tersebut terhadap rezim Kim Jong-un.

Sebelumnya, Tillerson mengatakan pada Selasa lalu bahwa ketika Gedung Putih terus mencari sebuah resolusi diplomatik untuk krisis Korut sejak April, Pentagon tidak mengesampingkan opsi militer termasuk “limited strike”.

Ketika ditanya tentang kemungkinan opsi “serangan terbatas”  atau pun “serangan strategis” terhadap situs nuklir Korea Utara, Tillerson menjawab; ”Kita semua harus sangat sadar dan jernih tentang situasi saat ini.”

”Kita harus menyadari bahwa ancaman tersebut semakin meningkat dan jika Korea Utara tidak memilih jalur perundingan, diskusi, negosiasi maka mereka sendiri akan memicu sebuah opsi,” ujarnya.

Sementara itu, Senator Republik Lindsey Graham 100 persen yakin bahwa perang adalah upaya terakhir militer AS. ”Saya tidak berpikir Anda bisa melakukan operasi menyerang Korea Utara,” kata Graham. ”Ketika saya mengatakan opsi militer adalah jalan terakhir, saya bersungguh-sungguh, karena ribuan orang bisa terbunuh.”

Namun, dia menekankan pentingnya tidak mengambil opsi itu dari meja. ”Saya tahu ada beberapa garis merah dalam pikiran presiden,” kata Graham. 

"Saya tahu ada beberapa garis merah yang diyakini oleh komunitas intelijen kita, saya pasti tidak akan membagikannya kepada publik, tapi ini bukan ide yang buruk. Ketika saat itu tiba, ketika program mereka matang dan melewati garis merah ini,” ujarnya. (Wan)

 

Sumber: Sindonews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index