Trauma Dirantai dan Disuruh Mengemis, ZRS Ogah Bertemu Orang Tua

Trauma Dirantai dan Disuruh Mengemis, ZRS Ogah Bertemu Orang Tua
ZRS, korban penganiayaan yang dilakukan orang tua. ©2018 Merdeka.com

Riauaktual.com - ZRS bocah 11 tahun yang dirantai oleh ibu kandung dan ayah tiri mengaku tidak ingin bertemu lagi dengan keduanya. Polisi juga telah menetapkan keduanya sebagai terangka. 

Bocah malang tersebut mengaku telah nyaman dan merasa aman dengan bersama orang tua angkatnya sekarang. Saat ditemui, ZRS tampak ceria dan tertawa lepas ketika bermain dengan teman sebaya.

"Senang di sini aja bersama Mama Emi (orang tua angkat). Banyak teman-teman, waktu sama ibu (orang tua kandung) jarang main," katanya di kediaman barunya, Jalan Bahari RT 01 RW 03, Kelurahan Ulak Karang Selatan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.

"Tidak mau ketemu ibu lagi, di sini saja. Kalau sama ibu suruh minta-minta (ngemis) dan dipukul," sambungnya.

ZRS mengakui, saat meminta-minta di beberapa rumah makan di Kota Padang selalu diawasi ibu kandungnya. Namun kadang ibu kandungnya itu juga ikut meminta-minta.

"Sudah lama (dirantai), pulang minta-minta sore dan uangnya kasih ke ibu, malamnya diikat. Malas ketemu ibu lagi dan tidak mau ketemu, di sini saja ada Mama Emi," ulangnya.

Saat ditanya keinginannya bersekolah kembali, ZRS menjawab dengan singkat dan berkata sangat ingin. Terakhir, diakuinya mengenyam pendidikan hanya sampai kelas satu sekolah dasar saat masih bernama ayah kandungnya.

Sementara Mama Emi mengatakan kedekatannya dengan ZRS terjalin sudah lama sejak ibu kandung dan ayah tirinya bertetangga. Diketahui ZRS sering bermain dan menginap di rumahnya kala itu.

"Sering main ke sini, jadi dulu orang tuanya tinggal di belakang rumah saya. Karena bermasalah saat itu makanya orang tua ZRS pindah rumah," terang Mama Emi.

Mama Emi bercerita ZRS pernah dijemput paksa ibunya saat main. Korban bahkan diseret disertai nada ancaman. Karena tidak ada hubungan darah, Mama Emi mengakui tidak bisa berbuat banyak saat itu.

"Keesokan malamnya suaminya datang ke sini mencari ZRS kembali, katanya ZRS kabur dari rumah dengan kaki masih dirantai. Di saat itulah perasaan saya sudah tidak enak dan akan berbuntut panjang, ternyata benar dan kedua orang tuanya mendekam di penjara," ulasnya.

Meski hidup serba ketergantungan dan hanya bekerja sebagai pemulung, Mama Emi dan suaminya, Mardias sangat senang ZRS masuk dalam bagian keluarganya. Namun dia juga tidak menolak jika ada seseorang yang lebih mampu untuk mengasuh ZRS.

"Kami tidak melarang jika ada yang mau menjadi orang tua angkat ZRS. Silakan, asal ZRS senang dan merasa aman serta nyaman," cetusnya. (Wan)

 

Sumber: merdeka.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index