Harga Bawang Merah Meroket Pengaruhi Inflasi di Kota Pekanbaru

Harga Bawang Merah Meroket Pengaruhi Inflasi di Kota Pekanbaru
ilustrasi (int)

PEKANBARU, RiauAktual.com - Kenaikan harga bawang merah belakangan ini mencapai 53 persen atau melambung di harga Rp50 ribu perkilogram telah memicu inflasi Kota Pekanbaru pada Bulan Maret 2013 sebesar 0,04 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Mawardi Arsyad, Senin (1/4/2013) dalam wawancaranya kepada wartawan menyatakan, ada komoditas yang mengalami kenaikan harga yang mencolok yang mendorong inflasi yakni harga ikan pantau, tomat buah, boklam, bawang putih.

"Harga bawang merah menempati tempat pertama menyumbang inflasi naiknya 53 persen, bawang putih kurang dari 10 persen," ujarnya.

Selain inflasi ada juga komoditas yang meredam inflasi seperti nangka muda, buncis, ikan serai, telur ayam ras, beras, besi beton, daging kerbau. Menurutnya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan mencapai 0,08 persen, makanan jadi 0,07 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan gas mencapai 0,24 persen.

"Hanya kelompok sandang yang mengalami penurunan sebesar 0,62 persen dan kelompok pendidikan serta rekreasi yang turun 0,03 persen pada bulan Maret," katanya.

Meski begitu, pengaruh komoditas bawang terhadap inflasi Pekanbaru tidak terlalu tinggi dibandingkan daerah lain. Dari 66 kota yang menghitung indeks harga konsumen (IHK), inflasi Pekanbaru tercatat paling rendah.

Meski demikian katanya lagi inflasi Kota Pekanbaru ini yang terkecil di Indonesia. Sedangkan  Dumai bahkan alami deflasi. BPS mencatat juga inflasi nasional pada Maret jauh di atas Pekanbaru yakni 0,63 persen, dengan inflasi tahun kalender nasional 2,43 persen.

"Tetapi untuk tahun kalender Pekanbaru lebih tinggi dari nasional 2,62 karena tiga bulan ini Pekanbaru inflasi "year on year" mencapai 5,36 persen," tambahnya.

Laporan: VR
Editor: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index