PEKANBARU (RA) – Nyfara Salsabila Siregar, bayi yang berumur enam bulan berasal dari Medan, Sumatera Utara ini membutuhkan dana yang cukup besar untuk operasi penyakit yang dideritanya. Saat ini
Nyfara menderita penyakit Atrisia Bilier dan tengah dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura.

Atrisia Bilier merupakan suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk secara normal. Kejadian Atrisia Bilier tergolong langka, terjadi pada 1 banding 10-15 ribu kelahiran. Di awal kelahiran Nyfara, tidak ada tanda kelainan padanya. Setelah umur 1,5 bulan, barulah tanda-tanda mulai terlihat.

Untuk membantu meringankan beban biaya Nyfara, Relawan Peduli Nyfara
 Riau melakukan aksi yang bertajuk “Satu Hati Untuk Nyfara”. Aksi ini merupakan aksi pengumpulan dana dan 1000 tanda tangan untuk Nyfara saat Car Free Day (CFD) berlangsung, Ahad (31/03/2013).

"Hari ini kita turun di CFD untuk melakukan gerakan pengumpulan 1000 tanda tangan untuk Nyvara,” Kata Rizky Hendrawan ketika diwawancarai reporter RiauAktual.com.

“Sekitar ratusan anggota kita turun ke jalan yang tergabung dari beberapa organisasi, dan ini aksi yang ketigakalinya kita lakukan,” lanjut Rizky.

Risky mengungkapkan bahwa selain melakukan aksi peduli di CFD, mereka juga sempat turun ke jalan dan puncaknya akan melakukan aksi pada Sabtu 6 April 2013 di halaman Masjid An-Nur, Pekanbaru. “Ini merupakan event nasional dan serentak di seluruh Indonesia dilakukan,” tuturnya.

Saat ini, mereka berhasil mengumpulkan uang senilai Rp 5,5 juta yang disumbangkan dari sekolah, perorangan dan dari berbagai kalangan lainnya. Untuk nasional saat sudah ini berhasil dikumpulkan sebesar Rp 599 juta, “masih jauh memang, apalagi yang dibutuhkan tidak sedikit, yakni 1,5 M”.

“Nyfara saat ini berada di Singapura dan sudah dirawat selama 1 minggu, dan kita ingin mengetuk hati setiap orang untuk membantu Nyfara, dan saat ini Nyfara hanya menunggu bantuan dana untuk operasinya. Bagi yang ingin menyumbang langsung bisa datang ke Jalan Hasanuddin No 83 tepatnya di Cafe Kopmilping2u Pekanbaru,” tutupnya.

Laporan: M Iqbal
Editor: Riki