Parah, 22 Bulan Tunjangan Dosen Uin Suska Riau Tak Dibayarkan

Parah, 22 Bulan Tunjangan Dosen Uin Suska Riau Tak Dibayarkan
Foto- Para dosen pengajar saat demo dilantai dasar Rektorat Uin Suska Riau, Jumat (22/12). Foto IG

Riauaktual.com - Jumat (22/12) pagi, kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Uin Suska) Riau) heboh.

Pasalnya, ratusan dosen demo ke rektorat menuntut tunjangan kinerja (Tukin), yang sudah sangat lama tak dibayar pihak universitas.
 
Dari orasi massa aksi dosen, Tukin tak dibayarkan selama 22 bulan. Sehingga selama ini para dosen gigit jari.

Melihat pihak rektorat hanya berpangku tangan saja, para dosen pun menggelar unjuk rasa dengan harapan tunjangan mereka dicairkan.

Demo itu sempat mengganggu aktivitas belajar di kampus. Sejumlah mahasiswa pun datang melihat dosennya teriak-teriak di gedung rektorat.

Aksi ini merupakan puncak kecewanya para pengajar universitas plat merah tersebut atas buruknya menagemen pengelolaan yang dilakukan selama ini.

Dampaknya, sudah 22 bulan para dosen PNS belum nerima tunjangan. Sementara dosen non PNS sudah 9 bulan tidak menerima anggaran sertifikasi.

Para dosen menggelar aksi dibawa koordinator Iskandar Armel yang merupakan Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) UIN Suska Pekanbaru.

Iskandar menyebutkan, tuntutan yang disampaikan kepada pihak rektorat pertama, pembayaran tunggakan 22 bulan tunjangan dosen PNS dan tunggakan 9 bulan dana sertifikasi dosen non PNS, kedua, Kemudian penerapan aturan reumunasi sesuai ketentuan, ketiga, meningkatkan profesionalisme menagemen kampus, keempat, diterapkan transparasi pengelolaan data keuangan, kelima, mutasi pegawai bagian keuangan yang sudah belasan tahun bertugas di bagian tersebut, keenam, menuntu perbaikan kinerja pelayanan kampus dan yang ketujuh, memenuhi sarana dan prasarana akademik agar terjadi peningkatan mutu dan kualitas.

"Kami meminta tuntutan ini harus diselesaikan oleh pihak rektorat. Malu sebenarnya kami dilihat mahasiswa demo seperti ini," kata Iskandar.

Iskandar Armel mengatakan, carut-marutnya tata kelola keuangan di UIN Suska Riau sangat mungkin terjadi karena ketimpangan jumlah pegawai honor yang sangat besar.

Jumlah PNS baik dosen dan non dosen di UIN Suska saat ini sekitar 1000 orang, sementara jumlah pegawai honor diyakini lebih dari seribu.

"Kondisi itulah yang membuat keuangan UIN Suska timpang. Mengingat sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dari SPP mahasiswa UIN Suska hanya menerima pemasokan sekitar Rp113 miliar setahun. Sementara biaya operasionalnya mencapai Rp330 miliar," jelasnya.

Iskandar didampingi sejumlah dosen lainnya, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak Universitas.

"Kami sangat kecewa dan kesal. Kami butuh biaya hidup, sementara tidak dibayarkan. Sampai kapan kami mesti menunggu," kata Iskandar dengan nada kesal.

Para pendemo diterima Wakil II Rektor UIN Suska Dr Akyar MAg dan pejabat Universitas lainnya, mendengarkan orasi sejumlah massa aksi dosen tersebut.

Sementara itu, Kabag Keuangan Uin Suska Riau, Drs H Munir MH mengaku belum bisa memastikan kapan Tukin para dosen dibayarkan.

"Pihak universitas sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Agama. Sehingga kami masih menunggu kucuran dana dari Menag. Tahun depan 2018 dianggarkan. Kalah ada kita bayarkan," terang Munir.

Dia mengaku, tersendatnya pembayaran tunjangan dosen tersebut bukanlah dari pihak Uin Suska Riau sendiri.

"Sedikit biji bayam pun kita tidak ada niat untuk menghalangi atau tidak membayar Tukin dosen ini. Tapi kita sama-sama menunggu kucuran dana dari Menag. Kami tidak bisa menjawab dan menjamin kapan akan diberikan," akui Munir. (IG)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index