Elpiji 3 Kg Langka, Anggota DPR Minta KPK Periksa Pertamina

Elpiji 3 Kg Langka, Anggota DPR Minta KPK Periksa Pertamina
Anggota DPR Bambang Haryo di industri rumahan. ©2017 merdeka.com/moch andriansyah

Riauaktual.com - Kelangkaan Elpiji (LPG) 3 Kilogram (Kg) marak terjadi di beberapa daerah belakangan ini. Kalaupun ada, harga gas melon tersebut meroket naik, bahkan sampai Rp 55.000 per tabung.

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Haryo, meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat turun gunung untuk memeriksa Pertamina sebagai penyuplai elpiji 3 Kg di Indonesia.

Bambang pun menilai negatif kinerja Pertamina di bawah kepemimpinan Massa Manik karena tidak bergerak ke arah profesional.

"Sudah harganya mahal, barangnya juga sulit didapat. Setelah didapat, isinya malah tidak sesuai dengan beratnya yang 3 Kg. Ternyata, banyak sekali yang dimanipulasi," tegasnya dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Rabu (13/12).

Bambang mengingatkan Pertamina agar mengantisipasi langkanya gas 3 Kg. Sebab, gas ini banyak digunakan UMKM. "Ini dapat membuat pertumbuhan ekonomi menurun. Sebab, elpiji 3 Kg amat sangat banyak sekali digunakan untuk kepentingan UMKM yang ada di Indonesia," kata Bambang.

Sementara itu, Peneliti Centre Budget Analysis Uchok Sky Khadafi menilai, kelangkaan elpiji 3 Kg yang terjadi belakangan ini bukan disebabkan oleh meningkatkan konsumsi masyarakat. Dia menilai, ini sebagai upaya untuk melepaskan ketergantungan masyarakat terhadap elpiji 3 Kg yang bersubsidi. 

Sebab, pada Maret 2018 rencananya Pertamina akan meluncurkan Elpiji 3 kg non- subsidi. "Jadi, hal ini bukan disebabkan ada loncatan permintaan dari konsumen," tandasnya. (wan)

 

Sumber: merdeka.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index