Penyalahgunaan Senpi, Sosiolog: Jangan Salahkan Masyarakat Jika Tak Patuh Hukum

Penyalahgunaan Senpi, Sosiolog: Jangan Salahkan Masyarakat Jika Tak Patuh Hukum
ilustrasi

Riauaktual.com - Maraknya aksi premanisme di jalanan yang menggunakan senjata api makin membuat posisi masyarakat terjepit. Jika kondisi ini dibiarkan tanpa penyelesaian, dikhawatirkan masyarakat akan tak patuh hukum dalam menyelesaikan masalah aksi premanisme.

Sosiolog Universitas Ibnu Khaldun Musni Umar menilai kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oknum petugas terhadap karyawan KORAN SINDO di Jalan Saharjo Tebet, Jaksel harus dituntaskan. 

 

"Ini bisa menjadi citra buruk aparat, masyarakat bisa menjadi tak percaya," ujarnya seperti dikutip dari sindonews.com, Selasa (12/12/2017).    

Sebelumnya, Tendri Andromeda mengalami penganiayaan saat melintas di Jalan Saharjo Tebet. Kala itu, tanpa sengaja motor yang dikendarai Tendri menyenggol kaca spion pelaku. 

Ia kemudian dipukul oleh pria berbadan tegap dan berambut cepak. Selain memukul, pelaku sempat menodongkan pistol. Tendri mengalami luka lebam di muka dan mata sebelah kiri. 

Musni melihat kejadian ini seolah menunjukan aparat tak patuh hukum. Padahal secara pelatihan aparat harus menjadi teladan masyarakat. Sebab, pelatihan itu bertahun tahun membentuk kepribadian yang mesti menjadi contoh. 

“Jadi kalau begini. Jangan salahkan kemudian masyarakat tak patuh hukum. Melihat aparat saja demikian,” ujar Sosiolog yang juga Rektor Universitas Ibnu Khaldun ini.

Terlebih, kata Musni, kejadian yang terjadi cukup simpel, karena spion tersenggol. Penyelesaian pun bisa dilakukan dengan baik baik tanpa harus menggunakan kekerasan. 

Sekalipun secara baik baik tidak menyelesaikan, lanjut Musni, seharusnya aparat itu melaporkan kejadian ini ke polisi untuk di carikan solusi dan penanganan kasusnya. (wan)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index