Terkait UAS di Persekusi Oknum Ormas di Bali, Ormas Islam di Riau Melapor ke Polda Riau

Terkait UAS di Persekusi Oknum Ormas di Bali, Ormas Islam di Riau Melapor ke Polda Riau
Foto- Ketua FPI Riau, Ustadz Ade Hasibuan saat diwawancarai Wartawan usai melapor ke Polda Riau, Senin (11/12). Foto IG
Riauaktual.com - Tindakan penghadangan Ustadz Abdul Somad (UAS), yang dilakukan sekelompok orang di Denspasar, Bali, beberapa hari lalu, mendapat kecaman dari masyarakat Riau.
 
Bagaimana tidak, sejumlah oknum mengaku dari ormas tersebut, telah melarang UAS untuk berceramah. Bahkan para oknum tersebut menyebut UAS anti Pancasila.
 
Oleh karena itu, ormas Barisan Umat Islam Riau (BUIR) angkat bicara. Sehingga Senin (11/12) siang, mendatangi Polda Riau, untuk melaporkan provokator yang menghadang UAS tersebut.
 
BUIR melaporkan terkait tindakan Persekusi yang dialami UAS. Menyangkut laporan ini, ketua Front Pembela Islam (FPI) Riau, Ustad Ade Hasibuan selaku pelapor mengatakan berharap penegakan hukum terhadap oknum yang menjadi provokator dalam kasus persekusi ini harus ditegakkan.
 
"Laporan ini, melalui Polda Riau agar diteruskan kembali ke Polda Bali untuk ditindak lanjuti," harap Ustadz Ade.
 
Ade menyebutkan, dalam aksi beberapa waktu lalu yang terjadi pada Ustad Abdul Somad di Bali, kemaren dapat segera ditindak.
 
Karena dalam peristiwa itu, ada beberapa orang saat kejadian berlangsung diduga membawa senjata tajam.
 
 
"Kita tidak melihat latar belakang siapa orangnya (pelaku). Yang penting siapa yang melawan hukum harus ditindak tegas," terang tegas Ade.
 
Terhadap orang yang menjadi sebagai otak provokator persekusi itu, Ade menyebutkan ada sejumlah orang yang diduga menjadi dalangnya terjadi kericuhan saat Ustad Abdul Somad melakukan dakwa islam di Bali.
 
"Ada 5 orang yang diduga menjadi provokator kericuhan semalam. Diantaranya Gus Riyadi, dialah otak pelakunya yang membawa senjata tajam sejenis pisau," kata Ade.
 
Bambang Rumnan selaku tim kuasa hukum Barisan Umat Islam Riau (BUIR), mengatakan bahwa laporan ini sebagai bentuk keresahan warga Riau.
 
Di mana seorang ustad kondang asal Riau telah didatangi orang dengan membawa senjata tajam dan melarang UAS berdakwah.
 
"Kita meminta atas laporan ini, Mapolda Riau akan menyampaikan kembali ke bapak Kapolri dan bisa diteruskan lagi ke Polda Bali atas ulama kita (UAS) di Persekusi," kata Bambang.
 
Menurut dia, jikaalau tidak ada tindak lanjut, akan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan. Maka sebelum terjadi harus dilakukan tindakan hukum oleh pihak kepolisian.
 
 
"Mereka menuduh Ustad Abdul Somad anti NKRI dan memaksa untuk mencium bendara. Apa kapasitasnya mereka telah melakukan hal seperti itu. Ini yang kita mintak keadilan dalam masalah kasus Persekusi ini," pinta Bambang.
 
Menangapi laporan itu, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, kepada Wartawan mengaku akan mendalami laporan tersebut terkait kasus dugaan Persekusi ini.
 
"Kita akan segera menyampaikan laporan ini kepihak Polda bali. Pasalnya hukum wilayahnya di Denpasar Bali," kata Guntur.(IG)
 
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index