PEKANBARU (RA) - Dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Danlanud, Kol. Pnb Bowo Budiarto mengatakan, pihaknya tidak setuju dan tidak suka anggotanya disalahkan dalam penghentian semenisasi yang dilakukan dinas terkait di Jalan Rawa Indah, apalagi dituduh telah mendiskriditkan daerah tersebut.

"Karena kawasan yang disemenisasi itu adalah kawasan keselamatan Operasi penerbangan (KKOP) yang berada di ring 1 dan 2. Artinya daerah yang berada di wilayah KKOP tersebut harus diamankan karena akan membahayakan keselamatan dari warga sekitar yang berada di sana, dalam aturannya tidak ada pembangunan apapun diwilayah KKOP, ungkap Kol Pnb Bowo Budiarto ketika dihampiri riauaktual.com usai melakukan rapat kerja bersama Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Kamis (21/6).

Dikatakan Bowo, dari kesepakatan sudah jelas, bahwa pihaknya telah melakukan koordiansi dengan Dinas Tata Kota, kawasan yang berada di Lanud adalah kawasan keselamatan penerbangan. Pada konteksnya, Lanud tidak hanya membicarakan pertanahan semata, melainkan kepentingan negara dan keselamatan masyarakat.

"Saya juga mengutamakan kepentingan masyarakat kerena saya juga masyarakat, saya minta jangan hanya mengandalkan kepentingan dari semenisasi yang dilakukan. Karena di sana adalah kawasan opersasi penerbangan, kawasan itu berada di ring 1 dan ring 2 yang sangat vital harus diamankan, harusnya security keamanannya di wilayah itu kita jaga sama-sama. Kepentingan warga bisa saja saya nomor satukan tapi rambu-rambu jangan coba-coba ditoleransi," terangnya.

Ditambahkan Bowo, apa yang telah dilakukannya merupakan keputusan yang tidak bisa diganggu gugat, apa yang dilakukan adalah untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan Lanud. Jika ini dibiarkan dan terjadi permasalahan di wilayah vital ini, dirinya menanyakan siapa yang akan bertanggung jawab.

"Sekarang tergantung dewan bagaimana menyikapinya. Sudah keberuntungan bangunan di sekitar sana tidak diusik Pemko, tapi ada juga minta lebih. Itulah manusia, semua pengen lebih, tapi aturan tidak di perhatikan," cetusnya. (RA1)