Banjir Berlangsung Lima Hari, Murid Sekolah MTs Ummi Fatimah Pekanbaru Ujian di Masjid

Banjir Berlangsung Lima Hari, Murid Sekolah MTs Ummi Fatimah Pekanbaru Ujian di Masjid
Murid MTs Ummi Fatimah saat mengikuti ujian di Masjid Mukminin pasca banjir di wilayah Rumbai Pesisir Pekanbaru, Selasa (5/12). Foto IG

Riauaktual.com - Genangan banjir di wilayah Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru, Riau, masih meredam ratusan rumah warga.

Pantauan awak media, Selasa (5/12) pagi, luapan air sungai Siak masih terus pasang, yang membuat warga terus waspada.

Banjir pasang surut ini sudah berlangsung lebih kurang lima hari. Tidak kurang dari 300 rumah warga tergenang air.

Tidak hanya rumah, masjid dan sekolah juga ikut terendam. Sehingga, membuat aktivitas warga terganggu. Meski demikian, warga tetap menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya.

Salah satu sekolah yang terendam banjir yakni Madrasah Tsanawiyah (MTs) MTs Ummi Fatimah Pekanbaru di Gang Jaya, Jalan Yos Sudarso.

Sehingga para murid terpaksa mengikuti ujian Mid Semester di Masjid Mukminin di pinggir Jalan Yos Sudarso.

M Yusuf, salah satu guru pengawas ujian mengatakan, pelaksanaan ujian terpaksa dipindahkan karena kondisi sekolah tidak memungkinkan akibat genangan air.

"Kondisi sekolah banjir. Air masuk ke kelas. Jadi solusinya pindah ke masjid agar anak-anak bisa ujian selama dua pekan ke depan," kata Yusuf pada Riauaktual.com, Selasa (5/12) pagi.

Dia mengatakan, ujian hari ini (kemarin,red) terdapat dua mata pelajaran yakni Fiqih dan SKI (Sejarah Kebudayaan Islam).

Yusuf mengatakan, banjir ini memang sudah sering terjadi. Selain akibat hujan deras, juga luapan air sungai Siak.

"Kata warga sekali dalam lima tahun ada banjir seperti ini. Jadi sekolah kita ikut terendam. Namun seluruh arsip sudah kita amankan," katanya.

Meski di dalam masjid, para murid tetap fokus mengisi lebar jawaban. Para murid terlihat duduk dilantai masjid.

"Ya, mau tak mau harus ikut ujian. Semoga banjir ini cepat turun, jadi kami bisa ujian di sekolah lagi," jawab Dana, salat satu murid MTs Ummi Fatimah.

Sementara itu, meski perumahan di genangi air, warga mengaku tidak kesulitan mendapatkan air bersih.

Sebagian warga mengambil air bersih di masjid, yang juga terendam dan tidak jauh dari pemukiman warga.

"Air bersih kami ambil di masjid. Alhamdulillah, masih cukup untuk dikonsumsi dan lainnya," ucap Rina (32), satu ibu rumah tangga (IRT), yang sedang mengambil air tersebut.

Warga juga terlihat antri mengambil air. Ada yang pakai jerigen ukuran kecil dan ada pula ukuran yang besar.

Sejauh genangan air ini, warga mengaku belum ada yang terserang penyakit. Meski begitu, warga terus meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan.

"Kalau warga yang terkena penyakit belum ada kayaknya. Tapi airnya bikin kulit gatal," ujar Anto (28) warga setempat.

Akibat dari banjir tersebut, para korban masih tetap bertahan atau tidak mengungsi. Karena warga takut kehilangan barang-barang di rumahnya.

"Semoga banjirnya cepat surut dan tidak membuat kami ngungsi," kata Eli (40) salah satu korban banjir. (IG)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index