Janda Hamil Muda Itu Bukan Bunuh Diri Tapi Dibunuh Kekasih

Janda Hamil Muda Itu Bukan Bunuh Diri Tapi Dibunuh Kekasih

Riauaktual.com - Jajaran Reskrim Polsek Percut Seituan akhirnya berhasil mengungkap misteri kematian janda anak dua bernama Rulaini alias Rada, 36.

Janda yang tengah hamil muda itu ternyata bukan bunuh diri melainkan dibunuh kekasihnya.

Itu terungkap usai penyidik berhasil menciduk Junaidi alias Gepeng, warga Jalan Denai, Gang Pena, Kel. Denai, Medan Denai. Penangkapan dilakukan sekitar dua jam setelah dilakukan olah TKP.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahaean menjelaskan, korban pertama kali ditemukan tetangga bernama Masrida alias Maya.

Sore (22/11) kemarin, saksi bertujuan mengantar baju cucian.

“Masrida datang untuk mengantarkan pakaian supaya dicuci korban. Mendapati pintu terkunci dari dalam, saksi pun menggedor pintu. Karena tak ada jawaban, Masrida mengintip lewat celah pintu,” jelas Pardamean.

Saat itulah saksi melihat kaki korban mulai membiru. Berikutnya dia memberitahu warga sekitar bernama Dedek, Susan, dan Iqbal. Ketiga warga itu lantas membuka pintu kamar pakai sendok.

Di situ mereka mendapati posisi tubuh korban terlentang di kasur, serta kabel listrik melilit di lehernya. Warga yang mengira korban tewas akibat gantung diri itu langsung melaporkannya ke Polsek Percut Sei Tuan.

"Seorang saksi ketika dimintai keterangannya mengungkapkan, sebelum korban tewas, pada Selasa (21/11) malam, korban sempat bertengkar dengan Junaidi alias Gepeng. Saksi tersebut sempat melerainya,” ujarnya.

Lanjutnya, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, dipastikan korban tewas bukan karena bunuh diri, melainkan akibat dibunuh dengan cara digantung.

“Hanya dalam tempo 2 jam, tersangka berhasil diringkus dari kawasan Jalan Denai. Saat diinterogasi, tersangka mengakui perbuatannya yang telah membunuh korban. Selanjutnya tersangka diboyong ke Mako guna menjalani pemeriksaan intensif,” terangnya.

Dalam pemeriksaan, Gepeng menyebutkan bahwa sebelum membunuh, dia dan korban tiba di kontrakan pada Selasa sekira pukul 22.00 wib. mereka bertengkar lantaran korban yang hamil 3 bulan hendak ditinggalkan. Korban kemudian mengambil bangku dan meletakkannya di atas tempat tidur.

“Korban naik ke atas kursi dan mengikat lehernya dengan kabel listrik. Tersangka kemudian menarik ujung kabel dan mengikatkannya di tiang plafon. Tiba-tiba Junaidi alias Gepeng menendang kursi tersebut, sehingga korban tergantung, sedangkan tersangka hanya melihat saja.

“Setelah korban tak bernyawa lagi, tersangka memotong kabel tersebut dengan pisau cutter, sehingga tubuh korban terlentang di atas kasur. Selanjutnya tersangka kabur melalui kamar sebelah,” terangnya.

“Untuk motif pembunuhan ini dikarenakan tersangka hendak kembali dengan istrinya yang sempat ditinggalkannya. Dan tersangka tak mau bertanggung jawab dengan kehamilan korban. Sedangkan barang-bukti yang kita sita di antaranya pisau cutter, kabel listrik warna putih, kursi dan jaket warna hijau,” pungkasnya sembari menambahkan tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara.

Sedangkan rekan-rekan Junaidi alias Gepeng yang berpofesi sebagai sopir angkot 51/5 ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa Junaidi sudah sering tak menarik angkot.

"Memang dia sopir angkot 51/5, tapi bulan ini sering tak menarik angkot, kami tak tahu apa sebabnya,” ujar seorang sopir yang tak mau namanya dikorankan. (wan)

 

Sumber: jpnn.com

Diakui sopir tersebut bahwa Junaidi alias Gepeng ada menjalin hubungan dengan korban. “Seingatku pernah cewek (korban-red) itu dibawa ke sini,” tambahnya. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index