Polisi Selidiki Kasus Penggerudukan Rumah Sakit oleh LSM KPK

Polisi Selidiki Kasus Penggerudukan Rumah Sakit oleh LSM KPK
Foto : Potongan video anggota KPK membentak petugas rumah sakit di Tangerang.(Dok. Youtube)

Riauaktual.com -  Polisi masih menyelidiki kasus penggerudukan yang diduga dilakukan oleh LSM Komunitas Pengawas Korupsi (KPK) ke Rumah Sakit Arya Medika Tangerang. Video penggerudukan itu sempat viral di media sosial.

"Kami masih dalam proses penyelidikan untuk kasus itu," ujar Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliyanto sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Minggu (15/10/2017).

Eliyanto menambahkan, penyelidikan itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur pidana dalam peristiwa tersebut.

"Meski kemarin korban dan pihak rumah sakit sudah berdamai kita tetap proses lidik untuk melihat sejauh mana. Kita akan lidik berdasarkan video viral itu," kata Eliyanto.

Sebuah video adanya keributan di sebuah lobi rumah sakit viral di media sosial. Dalam video itu, sejumlah pria berkemeja hitam berlambang "KPK" membentak-bentak petugas rumah sakit.

Lambang KPK di kemeja sejumlah pria tersebut berwarna putih hitam menyerupai lambang Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.

Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/10/2017). Awalnya, ada seorang pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Arya Medika Tangerang dan dalam masa kritis.

Bukannya segera dimakamkan, anggota ormas tersebut justru menyarankan pasien dibawa kembali ke RS Arya Medika. Keluarga pun menyepakati.

Setibanya di rumah sakit tersebut anggota ormas itu malah marah-marah. Mereka menuntut agar rumah sakit tersebut bertanggung jawab atas meninggalnya pasien itu.

Video ini menjadi viral di media sosial. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD turut menulis twit beserta video tersebut di akun Twitter miliknya.

"LSM ini sungguh brutal. Masak ada orng mati di RS, dokter yg disalahkan? Pd-hal keluarga yg mati tak apa2.Aparat hrs tangkap orng2 LSM ini," tulis Mahfud.

Pihak rumah sakit rupanya tak memiliki peralatan memadai untuk merawat pasien tersebut dan memutuskan merujuknya ke rumah sakit lain.

Tiba-tiba saja, ada seorang pria yang mengaku ormas KPK menawarkan diri untuk mengantarkan pasien tersebut ke rumah sakit rujukan. Namun, saat dalam perjalanan ke rumah sakit rujukan nyawa pasien tak tertolong.


 

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index